Friday, December 9, 2016

(ArBer)Jangan sembarangan menghakimi!

Jangan sembarangan menghakimi!

Akhir – akhir ini kita disuguhkan oleh sebuah pertunjukan mayoritas melawan minoritas.  Sebenarnya secara logika tidak mungkin mayoritas dapat dikalahkan minoritas, apalagi jikalau sang minoritas melakukan dianggap melakukan kesalahan.

Bagi seorang Ahok, mungkin dia akhirnya bisa menyadari bahwa banyak sekali orang yang menunggu kesalahan perkataanya.  Sekecil apapun kesalahanya di muka umum, maka akan dijadikan bumerang untuk menjatuhkannya.  Akhirnya dia pun mendapat serangan dari berbagai pihak.  Tidak cukup meminta maaf, ranah hukumpun berbicara.  Bahkan setelah diproses di pengadilan tetap saja banyak pihak yang tidak senang dan ingin langsung dia mendapat hukuman setimpal meskipun belum tentu terbukti.  Masyarakat luas menekan begitu hebatnya agar anak Tuhan ini mendapatkan hukuman, dan bisa jadi kita juga termasuk didalamnya.

Menghakimi secara langsung memang sudah menjadi sifat alami manusia sejak dahulu kala.  Apalagi jikalau mendapat dukungan banyak pihak, maka kita akan senang sekali untuk dapat menghakimi seseorang yang memang kita anggap bersalah.  Yesus juga menghadapi tekanan seperti itu, yaitu unutk menghakimi seorang pelacur yang kedapatan berzinah.  Yesus mengetahui maksud hati orang – orang tersebut dan mengatakan bahwa siapapun yang merasa bebas dari kesalahan dialah yang wajib menghakimi.  Akhirnya semua tersadar bahwa memang kita semua bersalah.  Pak Ahok sudah mengakui kesalahannya, dan siap menerima konsekuensinya, oleh karenanya jauhkanlah dari kita kiranya sikap untuk menghakiminya secara morir serta hukum positif(sebab hal tersebut wewenang perangkat hukum), begitu juga sebaliknya kita juga harus dewasa dalam memandang tuntutan berbagai pihak yang ingin menegakkan hukum, janganlah menganggap mereka sengaja untuk “mencelakai” Ahok! Sebab bisa jadi hal tersebut adalah pelajaran yang dapat merubah kepribadian dan memberikan hikmat serta kebijaksanaan yang lebih lagi kepada Ahok!

Siapapun kita, kita tak pantas menuduh serta langsung memeutuskan seseorang bersalah ataupun berdosa! Biarlah Tuhan sendiri yang menghakimi seseorang menurut cara – NYA!

“Dan ketika mereka terus – menerus bertanya kepada- Nya,
Iapun bankit berdiri lalu berkata kepada mereka:
Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
Pertama melemparkan batu kepada perempuan ini”
 Yohanes 8 : 7

GOD Bless u

No comments: