Terikat harta
Gambar di atas adalah fakta dari sebagian besar sifat
manusia saat ini. Manusia bukan lagi
menjaga harta mereka agar tidak hilang, melainkan merantai tangan sendiri yang
memegang harta tersebut. Tujuannya agar
kemana harta itu pergi tangan tersebut selalu ada untuk menopangnya.
Adalah hal yang wajar saja, jikalau seseorang berusaha
untuk menjaga harta benda miliknya ynag mungkin sudah didapatkan dengan susah
payah. Seseorang bisa mempercayakan
harta tersebut di lembaga keuangan negara seperti bank, atau boleh saja
menyimpan sendiri di dalam celengan atau bahkan bunker. Permasalahan yang kronis adalah, terkadang
manusia terlalu berlebihan dalam urusan keungan serta harta benda mereka,
sampai – sampai menghilang rasa percaya kepada siapapun, bahkan terhadap
saudara ataupun anggota keluarga.
Intinya adalah hanya percaya diri sendiri dalam mengelola harta
bendanya.
Ketakutan berlebihan akan kehilangan harta, adalah ciri
manusia yang hatinya sudah menjadi satu dengan harta dunia tersebut. Bahkan bisa jadi pikiran serta hatinya hanya
berisikan harta benda miliknya. Tidak
ada lagi hubungan kekerabatan , keluarga ataupun pertemanan yang ada di dalam
hatinya, dan bisa jadi mereka juga cenderung udah melupkan Tuhan sang sumber
berkat mereka. Tuhan Yesus menyadari
kecenderungan hati manusia yang mudah sekali melekat dengan harta duniawi, oleh
karenanya Dia datang untuk memberikan teladan bahwa, dalam kehidupan ini bahwa
harta dunia tidak mungkin bisa kita nikmati selamanya, dan juga tidak akan dibawa
ketika manusia meninggalkan dunia ini.
Tuhan Yesus menawarkan harta abadi di dalam kerajaan- Nya, dan tentu
nilainya melebihi harta seluruh isi dunia ini!
Jadi harta manakah yang mengikat hati, pikiran serta
tangan anda? harta yang fana atau yang abadi?
“Karena
di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”
Lukas
12 : 34
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment