Bersyukur dan beryukurlah selalu!
Pemain sehebat
Zidanepun ternyata pernah merasakan frustasi ketika masih kecil. Untung rasa frustasi tersebut tidak
berlangsung lama sebab dia menyadari bahwa dirinya masih dikatakan beruntung
dibandaingkan anak – anak lain yang mempunyai kondisi lebih “buruk”
dibandingkannya.
Rasanya bukan
hanya Zidane saja yang terkadang merasa kurang beruntung, kita juga ternyata
pernah merasakan demikian bukan. Mata
kita selalu menatap kehebatan, keunggulan ataupun keberuntungan orang lain. Rasa syukur kita sering terhalang oleh “kekaguman”
kita kepada oerang lain yang serba lebih.
Mungin lebih kaya, lebih pintar, lebih hebat, lebih terkenal ataupun
kelebihan – kelebihan lainnya. Akhirnya
yang terjadi kita memposisikan diri sebagai orang yang serba “kurang”. Padahal di dalam Tuhan, kita justru lebih dari
para pemenang.
Tanpa rasa
syukur atas apa yang telah kita miliki, maka kita akan selalu merasa
kurang. Merasa kurang dalam artian
postif mungkin bagus untuk membakar semangat serta meningkatkan kualitas diri,
namun jika hanya meratapi nasib dan merasa kurang, maka bukan semangat yang
kita dapatkan, melainkan kekgagalan hidup yang didapatkan. Anak – anak Tuhan kerap kali juga merasa
kurang bersyukur, ketika apa yang diinginkan belum teraih, padahal Tuhan Maha
memberi dan tentu ada maksud tertentu dari – Nya, mengapa kita masih belum
mendapatkan apa yang kita inginkan. Satu
hal yang pasti bagi kita yang telah hidup di dalam Kristus, bersykur adalah
suatu kewajiban mutlak!
Orang yang
kerap kali bersyukur, pasti mempunyai jiwa yang damai dan bahagia, terlepas dari apapun
situasi serta kondisi yang dihadapinya.
“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,
Karena untuk itulah kamu telah dipanggil
Menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah
Kolose 3 : 15
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment