Bukan cinta kasih yang munafik
Tentu banyak
diantara kita yang menyempatkan diri untuk merayakan hari kasih sayang yang
jatuh pada setiap tanggal 14 Febuari.
Setidaknya di hari tersebut banyak sekali pemandangan romantis banyak
pasangan di pusat – pusat perbelanjaan maupun di rumah makan. Pertanyaanya setelah perayaan tersebut
berakhir, apakah masih terlihat banyak pasangan romantis “berkeliaran”?
Cinta kasih
yang sejati bukan hanya terlihat jelas pada permukaannya saja, namun harusnya
berakar secara mendalam antar pasangan yang mempunyai ikatan kasih. Tidak harus selalu romantis, namun setiap
pasangan harus semakin mengenal pasangannya masing – masing secara mendalam
sambil terus menjaga komitmen kasih diantara mereka. Permasalahan memang bisa timbul kapan saja,
namun dengan pengenalan yang mendalam serta berkaar kuat, maka semuanya itu
bisa dilewati dengan mudah.
Lalu
pertanyaanya apakah kita sudah benar – benar mengasihi pasangan kita saat ini
dengan kasih yang sebenarnya dan bukan munafik?
Ataukah kita masih kerap mengasihi dengan maksud tertentu? Atau bersikap
romantis hanya pada hari - hari tertentu? Bisa jadi kita kelihatan dekat dengan pasangan masing - masing, namun bisa jadi perasaan kasih kita dengan pasangan sebenarnya adalah sangat jauh. Kenyataanya suka atau tidak setiap orang mempunyai kekurangan dalam kehidupannya
masing – masing. Akan tetapi hubungan yang kuat, berakar serta
terikat dengan kuat justru akan membuat kekurangan – kekurangan tersebut
menjadi hilang, sebab fokus utamanya bukan tentang kekurangan masing – masing,
melainkan kelebihan dari ikatan kasih antar mereka.
Kasih yang
munafik kerap memarkan kebersamaan serta kemesraan semu, namun kasih murni
menjaga kebersemaan serta menciptakan kemesraan abadi.
“Dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati;
Dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik”
2 Korintus 6 : 6
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment