Menertawai sesama
Adalah wajar jikalau anak - anak saling menertawakan
jikalau ada anak - anak lain yang terjatuh ataupun menangis. Sebaliknya jikalau orang dewasa yang
menertawakan orang lain yang sedang menderita atau mengalami kesusahan, itu tandanya
orang tersebut sudah kehilangan empati di dalam jiwanya.
Kenyataanya kita mudah sekali senang ataupun merasa lucu
jikalau yang terjatuh tersebut adalah orang yang kita tidak kenal, apalagi
jikalau orang tersebut musuh kita. Orang orang percaya juga kerap melakukan hal
demikian, yaitu bukannya menolong orang yang kesusahan, tetapi bersukacita
menertawai kesialan orang tersebut.
Apabila yang terjatuh ataupun mengalami kemalangan tersebut adalah
seteru kita, maka bertambah – tambahlah sukacita kita, bukan begitu?
Biasakan dirilah untuk melatih simpati serta empati yang
ada di dalam diri kita. Kasih yang tulus
seharusnya membuahkan sikap serta sifat yang salaing memperdulikan orang orang di sekitar kita. Janganlah biarkan “status” seteru ataupun
musuh membuat anda kehilangan empati apalagi simpati, namun sebaliknya sebagai
orang percaya, kenakanlah kasih dalam setiap tindakan kita! Jadi sebenarnya tidak ada tawar menawar lagi
bagi kita orang orang percaya, bahwa
kehidupan kita harus dilandasi kasih yang tulus, dan kasih itulah yang akan
kita salurkan kepada orang orang di
sekitar kita!
Jikalau anda bersuka ria terhadap kesusahan ataupun
kemalangan orang lain, maka anda harus siap diperlakukan demkian jikalau anda
mengalami hal serupa, maukah anda diperlalkukan demikian?
“Jangan
bersukacita kalau musuhmu jatuh,
Jangan hatimu
beria – ria kalau ia terpelosok
Supaya TUHAN
tidak melihatnya dan menganggapnya jahat
Lalu memalingkan
murkanya dari pada orang itu”
Amsal 24 : 17 - 18
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment