Teruslah memberi!
Kapan terakhir
kita memberikan sesuatu kepada orang lain dengan sukacita? Atau dengan hati
yang tulus? Rasanya kebiasaan tersebut
bisa kita hitung dengan jari. Sebaliknya
jika kita memberikan sesuatu karena terpaksa ataupun karena embel – embel demi
seuatu hal, maka bisa jadi jumlahnya sudah tak terhitung banyaknya.
Memberi adalah
pekerjaan mudah, namun sulit sekali untuk membuktikan bahwa pemberiannya
tersebut adalah pemberian yang tulus.
Orang yang berkelimpahan kerap juga memberikan hartanya,namun terkadang
maksudnya agar bisa di”cap” sebagai seorang yang dermawan. Seseorang bisa saja rela memberikan waktu,
tenaga dan pikrian kepada banyak orang, namun hanya demi kedudukan
tertentu. Bahkan yang lebih parah lagi
adalah orang – orang percaya yang memberikan persembahan perpuluhan, hanya
karena “paksaan” dari Gembala ataupun majelis demi pembangunan terlaksananya Gereja.
Yesus adalah
bukti nyata akan suatu pemberian yang tulus serta murni. Yesus memberikan nyawa- Nya tanpa
mengharapkan apapun dari kita semua, yg tentunya memang tidak bisa dibalas oleh
manusia. Yesus memberikan bahkan dengan
seutuhnya(segala penderitaan- Nya ditanggung sendiri termasuk penyiksaan serta
penyaliban – Nya). Lalu adakah kita yang
mau belajar melakukan hal demimkian? Yaitu memberi kepada sesama tanpa pamrih,
serta memberi dengan tuntas ataupun tidak setengah – setengah? Atau setidaknya kita dapat memberi dengan
kerelaan hati dan tanpa maksud tersembunyi?
Tuhan senang
kepada orang yang suka memberi, terutama kepada mereka yang memberi dengan hati tulus serta sukacita!
“Hendaklah masing – masing memberikan menurut kerelaan
hatinya,
Jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,
Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”
2 Korintus 9 : 7
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment