“Damai itu
indah.” Kiranya semua orang setuju
dengan kalimat seperti itu. Kenyataanya dalam
dunia ini sulit sekali menemukan kata damai.
Perang masih terjadi dalam skala yang besar. Bahkan mencarai kedamaian dilingkungan yang kecil
seperti keluarga juga sulit sekali.
Pertanyaan
yang selalu muncul ketika perdamaian hendak diwujudkan adalah pihak manakah
yang seharusnya datang untuk menyadakan damai? Apakah pihak yang sudah
tersakiti atau justru pihak yang dianggap menjadi penyebab “peperangan”. Bagi pihak yang disakiti rasanya sulit untuk datang
duluan dan meminta perdamaian. Betulkah
demikian?
Berbanding
terbalik dengan itu Tuhan Allah kita justru mewujudkan perdamaian dengan
mengorbankan Anak – Nya yang mat berharga.
Apakah Tuhan pernah menyakiti umat manusia? Ataukah sebaliknya? Kenyataanya
adalah Tuhan yang penuh kasih itu justru memulai misi perdamaian dengan manusia
ciptaan- Nya sendiri yang telah meninggalkan – Nya. Jadi siapakah yang harus memulai
perdamian? Apakah kita bersedia meskipun
justru kita yang disakiti oleh sesama kita?
Kasih Tuhan ada di dalam hidup kita jikalau kita selalu mewujudkan
kedamian dengan sesama kita!
Wujudkanlah kedamaian, sebab Tuhan itulah yang disenangi Tuhan melebihi apapun yang mampu kita persembahkan
kepada – Nya!
“Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu
Dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu
kembali
Untuk mempersembahkan persembahanmu itu”
Matius 5 : 24
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment