Perbanyaklah memberi!
Memberi dan
menerima bukanlah satu kejadian yang pasti.
Orang yang banyak memebri belum tentu menerima banyak, sama halnya
dengan itu orang yang sering menerima, belum tentu mau memberi. Memberi dan menerima bukan perbuatan sebab
akibat, melainkan suatu perbuatan kasih yang tidak dapat dinilai secara rasio
manusia.
Tuhan Yesus
memberi diri- Nya untuk mati di kayu salib, lalu apakah yang diterima-
Nya? Apakah kita sudah melakukan
kehendak- Nya? Apakah Tuhan Yesus sudah mendapatkan “balasan” yangs setimpal
atas pengorbanan- Nya? Tuhan Yesus
memberi diri- Nya oleh karena kasih yang begitu besar kepada manusia ciptaan-
Nya. Hal tersebut tidaklah masuk akal,
masakah sanp pencipta mengorbankan diri untuk ciptaan – Nya?
Memberi tidak
perlu diukur dengan apa yang nanti akan diterima. Jikalau setiap pemberian selalu dilihat dari
sudut pandang transaksi, mungkin saja Yesus tidak perlu mati untuk kita(sebab
kita masih saja tetap berbuat dosa).
Memberi harus dengan kerelaan hati yang tulus dengan satu tujuan yaitu
membagi ataupun agar orang yang diberi merasakan apa yang kita rasakan
juga. Memberi yang sejati selalu
dilandasi dengan kasih dan bukan soal hitung – hitungan keuntungan semata. Jadi cobalah periksa diri kita saat ini, apakah
selama ini kita sudah memberi kepada mereka yang meminta? Atau kita hanya akan
memberi jikalau ada balasannya?
Yesus maha
memberi, masakah kita yang sudah banyak menerima dari – Nya, enggan memberi
kepada sesama kita yang membutuhkan?
“Berilah kepada orang yang meminta kepadamu
Dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu”
Matius 5 : 42
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment