Sunday, November 5, 2017

(ArBer)Budaya menjadi "hakim"

Budaya menjadi "hakim"

Siapa suka dituduh? Siapa yang suka dihakimi? Sudah pasti tidak ada diantara kita yang suka untuk dituduh ini itu, ataupun dihakimi, meskopun terkadang sudah terbukti salahpun, sulit bagi kita untuk mengakui penghakiman orang lain.  Sebaliknya kita semua malahan suka sekali untuk menuduh ataupun menghakimi orang tanpa bukti, bukan begitu?

Kita yang adalah orang timur seharusnya mempunyai budaya untuk saling menghormati dan saling menghargai, kenyataannya saling mencaci serta menuduh kerap kali terjadi di negeri ini.  Saling menghakimi menjadi tradisi baru, apalagi menjelang kontes atau pemilihan tertentu(seperti pilkada).  Dunia maya juga diramaikan dengan berita hoax yang dengan mudah menjadi “hakim” atas tindakan atau perkataan seseornag yang sebenarnya belum tentu dilakukannya.  Celakanya orang – orang percaya juga sulit untuk menolak mengikuti “arus” seperti itu.

Mengapa mudah sekali untuk menghakimi orang lain? Jawabannya bisa jadi oleh karena ke egoisan dalam diri kita.  Kita merasa paling benar, atau kita tidakingin dihakimi duluan oleh karena itu kita berusaha mencari orang yang bersalah terlebih dahulu.  Bisa juga oleh karena kita tidak mempunyai kasih, apalagi jikalau kita sangat membenci orang yang akan kita hakimi tersebut.  Tuhan Yesus adalah hakim yang sejati, namun demikian ketika Dia berada di dalam dunia ini pun Dia belum menjadi hakim bagi kita semua yang sudah terbukti jelas – jelas bersalah!  Penyebanya hanya satu yaitu kasih – Nya yang besar akan kita semua ciptaan – Nya, jadi jelaslah sudah jikalau kita mempunyai kasih maka kita tidak akan mudah menuduh, menfitnah ataupun sampai menghakimi orang lain.

Hakim saja pada saat menhakimi seseorang memerlukan pertimbangan matang, serta atas dasar hukum yang berlaku, lalu mengapakah kita mudah sekali menghakimi orang lain? Apakah kita lebih hebat daripada hakim yang sesungguhnya?

 “Saudara – saudaraku, janganlah kamu saling menfitnah!
Barangsiapa menfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela
Hukum dang menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum
Maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya”
  Yakobus 4 : 11


GOD Bless u

No comments: