Monday, March 12, 2018

(ArBer)Menghitung kebohongan


Menghitung kebohongan

Gambar di atas adalah sindiran halus bagi kita semua.  Berapa banyak kita bersaksi dusta? Apakah masih bisa dihitung dengan jari, ataukah dibituhkan sebuah calculator untuk dapat menhitung banyaknya perkataan bohong yang keluar dari mulut kita?

Kebohongan memang sulit sekali untuk kita hindari.  Keturunan Adam dan Hawa sudah melakukan kebohongan pada jaman mereka.  Kain yang membunuh Habel berusaha menutupi kesalahannya dengan mengatakan bahwa dirinya tidak tahu keberadaan saudaranya tersebut.  Setelah itu kebohongan lainpun berkembang mengikuti jaman hingga saat ini.  Kejujuran sepertinya sudah menjadi suatu sifat yang sangat langkah di muka bumi ini.

Kebohongan dalam bentuk apapun adalah suatu perbuatan tercela.  Setiap orang yang berbohong memang akan merasa “aman”, namun demikian itu sifatnya hanya sementara, sebab cepat atau lambat semuanya pasti akan terbongkar.  Ketika anda merasa berhasil membohongi seseorang, sebenarnya anda sedang membohongi diri anda sendiri, sebab anda tahu bahwa kebenarannya tidaklah seperti kata – kata bohpong anda.  Jadi mulai saat ini kendalikanlah perkataan mulut kita, jikalau ya katakanlah iay jikalau tidak katakanlah tidak, janganlah terlalu lama berpikir, sebab akan ada kemungkinan kita terbujuk rayuan Si jahat untuk berbohong.

Kebohongan yang keluar dari mulut anda, sekilas mungkin terasa menyenangkan, namun hukuman berat yang sudah menanti anda sungguh tidak menyenangkan.

 “Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman,
Orang yang menyembur – nyemburkan kebohongan akan binasa”
  Amsal 19 : 9
GOD Bless u

No comments: