Orang
percaya diharapkan bukan hanya bisa bersimpati tetapi juga berempati. Empati sendiri adalah perasaan yang dalam
serta tulus yang merupakan emosi untuk ikut merasakan emosi yang dirasakan
orang lain. Singkatnya empati bukan
sekedar bersimpati ataupun mengutarakan kata – kata penghiburan saja, akan
tetapi lebih dalam sampai ikut merasakan emosi orang lain.
Beberapa
dari kita terkadang hanya berhenti sampai menyatakan simpati saja, namun tidak
mau berempati dengan mereka yang sedang mengalami luapan emosianal seperti pada
saat mengalami kedukaan. Kita orang
percaya terkadang selalu berlomba – lomba untuk mengucapkan simpati secara
verbal saja, namun malas untuk mendampingi mereka melewati masa masa sulit. Bahkan dengan perkembangan teknologi yang
moderen seperti saat ini, terkadang kita hanya mengucapkan salam hanya melalui
pesan singkat ataupun melaui sosial media di dunia maya.
Rasul Paulus
menginkan kita menjadi orang – orang percaya yang bukan hanya nyata dalam
menyatakan smpiati saja, namun juga dalam menunjukkan empati. Sentuhan kasih dalam empati akan membuat
seseorang merasakan kelegaan atas beban yang sedang dipikul mereka. Jadi mulailah untuk bersedia unutk
mengunjungi atau melakukan pelawatan terhadap orang – orang disekitar kita yang
memang sedang membutuhkan sentuhan kasih kita secara nyata. Semakin kita terlibat secara emosi dengan
mereka yang membutuhkan, maka akan semakin mudah juga mereka mearasakan kasih
Kristus.
Bersimpati
adalah hal yang baik, namun jika ingin menunjukkan kasih yang sempurna, maka
kita juga harus berempati!
“Bersukacitalah
dengan orang yang bersukacita,
Dan menagislah dengan orang yang menangis!”
Roma 12 : 15
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment