Berdusta = hidung panjang
Andaikata
saja setiap kebohongan bisa diketahui dari bentuk fisik seperti cerita dalam
sebuah cerita dongeng. Pastinya hukum
dan keadilan akan mudah sekali ditegakkan.
Setiap orang akan berpikir seribu kali unutk berbohong atau berdusta,
sebab sekali berbohong maka hidungnya akan memanjang secara otomatis.
Sayangnya
kebohongan ataupun dusta sangat sulit sekali terdeteksi. Para pejabat yang sudah berusmpah di depan
kitab suci saja masih banyak yang menjadi koruptor ataupun melanggar hukum,
ironisnya banyak diantara mereka yang mengaku tidak bersalah dan bersumpah
dengan membawa - bawa nama Tuhan. Hal
tersebut hanya upaya mereka agar terbebas dari hukuman, jadi demi terbebas dari
hukuman sebuah kebohongan maklum saja di ucapkan, apakah anda termasuk orang
yang seperti itu?
Membohongi
manusia, mungkin perkara mudah bagi orang – orang tertentu, namun hal tersebut
tidak berlaku bagi Tuhan Allah! Tuhan
Allah tidak mungkin bisa dikelabui, oleh siapapun juga, bahkan dalam hal kecil
sekalipun. Dalam kitab Kisah Para Rasul,
Ananias dan Safira menjadi bukti nyata bahwa Roh Tuhan tidak dapat dibohongi,
dan sungguh celaka jika manusia berani melakukannya! Intinya dusta mereka tidak menghasilkan
apapun yang baik(uang tak dapat, malahan nyawa melayang)Jadi mulai saat ini
belajarlah unutk menjauhi dusta dan kebohongan!
Terkadang kita memang menemukan banyak situasi sulit ketika hendak
berkata jujur, namun bukan berarti kita harus memilih unutk berdusta! Mintahlah hikmat dari pada Tuhan, agar mulut
kita dapat meredam keluarnya kata – kata dusta!
Dan belajarlah jujur sebab kejujuran yang paling menyakitkan hati
sekalipun tidak akan sesakit sebuah dusta yang kecil!
Jikalau berdusta
tidak mengubah apapun, untuk apa berdusta?
“................................................................
Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu?
Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah”
Kisah
Para Rasul 5 : 4
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment