Manusia
sulit untuk dapat hidup mandiri seorang diri.
Memang ada beberapa manusia yang bisa hidup seorang diri, namun itu juga
dalam kasus – kasus tertentu seperti tinggal di daerah yang sulit dijangkau
ataupun juga diasingkan dengan alasan tertentu seperti penyakit ataupun hal
lainnya. Sisanya manusia sangat
membutuhkan uluran tangan sesamanya.
Kenyataan
bahwa manusia membutuhkan uluran tangan ataupun perhatian dari orang lain sudah
tidak dapat dibanyah lagi. Dalam hal
apapun juga sulit sekali bagi seseorang untuk bisa benar – benar hidup secara
individualistis tanpa uluran tangan dari orang lain. Hal tersebut juga berlaku bagi kita orang –
orang percaya, suka atau tidak kita memerlukan bantuan dari pihak lain termasuk
juga bantuan dari mereka yang belum percaya kepada Kristus. Jikalau kita kerap mendapatkan bantuan dari
mereka, lalu apakah kita juga rela untuk membantu mereka?
Orang
percaya terkadang suka sekali “memilih” orang yang akan dibantunya. Kenyataan ini sudah berakar lama bahkan
semenjak kedatangan Yesus ke dalam dunia ribuan tahun yang lalu. Kristus pernah memeberi perumpamaan tentang
orang samaria yang rela menolong orang yang menderita setelah dirampok dalam
perjalanannya. Orang Samaria yang di”cap”
jelek oleh orang Yahudi justru menunjukkan kasih yang sejati kepada sesama,
tanpa memangdang embel – embel tertentu.
Lalu bisakah kita sebagai anak – anak Tuhan juga menunjukkan kasih yang
demikian? Yang memperhatikan, memperdulikan dan membantu tanpa syarat tertentu?
Pandanglah
orang lain yang membutuhkan bantuan sama seperti kita yang yang ingin
membutuhkan bantuan, maka kita akan membantunya secara total, tulus dan tuntas!
“Akan tetapi,
jikalau kamu menjalankan hukum utama
Seperti yang tertulis dalam kitab suci:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,
Kamu telah berbuat baik”
Yakobus
2 : 8
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment