Kasus Bullying masih
kerap terjadi di lingkungan sekitar kita.
Kasus penindasan secara semana – mena dan masiv(berkelompok) ini bukan hanya beredar
dilingkungan anak – anak atau remaja, namun juga dilingkungan masyarakat yang
sudah dewasa. Celakanya penindasan yang
berakhir dengan main hakim tersebut sulit untuk dihentikan, sebab kejadian
tersebut akan terus berulang – ulang.
Korban penindasan secara
semena – mena biasanya tidak hanya mengalami luka fisik , melainkan luka psikis
juga. Menyembuhkan luka fisik mungkin
tidak perlu waktu yang lama, namun tidak demkian dengan luka psikis. Luka psikis seseorang tidak akan mudah sembuh
begitu saja, dan jikalaupun sembuh, bekas lukanya akan sangat mudah terlihat
atau bahkan terbuka lagi. Dengan dampak
yang begitu buruk bagi tubuh dan mental seseorang, lalu mengapakah kejadian
main hakim sendiri dengan penindasan langsung secara masiv masih kerap
terjadi?
Entah
kenapa, manusia jaman now suka sekali untuk menjadi hakim dan menghakimi orang
lian. Terlebih lagi hanya karena masalah
sepele yang sulit diterima kelompok tertentu, misalnya berbeda warna kulit, rambut,
bahasa, bentuk tubuh ataupun kepercayaan seseorang. Kelompok mayoritas kerap melakukan penindasan
kepada minoritas, hanya karena mereka berbeda baik dalam pemikiran , ataupun
bentuk fisik. Apakah setiap mayoritas
selalu ebnar dan minoritas selalu salah? Ataukah setiap kelompok mayaoritas
selalu mendapat hak unutk menghakimi seseorang?
Mulai saat ini belajarlah untuk menerima sesama kita yang kita anggap “berbeda”! Belajarlah memandang mereka sebagai pribadi
unik yang tentu juga dikasihi Tuhan Allah! Jadi dengan demikian kita tidak akan
mudah menghakimi ataupun melakukan penindasan kepada mereka, sebab mereka dan
kita aalah sama, yaitu sama – sama ciptaan Tuhan dan sama – sama dikasihi- Nya!
Apapun
perbedaan diantara kita pastilah setidaknya memiliki satu persamaan yaitu saat kita
semua akan menghadap Tuhan, jadi tidak perlulah menindas ataupun menghakimi
mereka yang sekilas terlihat “berbeda”, namun yang sejatinya adalah sama!
“Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu?
Atau mengapakah engkau menghina saudaramu?
Sebab kita semua harus menghadap tahta pengadilan Allah”
Roma 14
: 10
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment