Rela melanggar aturan demi harta yang lebih banyak?
Dahulu orang
mencuri ataupun merampas oleh karena mereka kekurangan makanan ataupun memang
tidak mempunyai uang. Dewasa ini bukan
hanya orang kekurangan yang merampas ataupun mencuri, mereka yang berlebihan
hartapun ikut serta dalam kegiatan tersebut, yang sebenarnya dibenci manusia
dan juga Tuhan.
Setiap
manusia yang sudah terjerat oleh harta kekayaan tidak akan pernah merasa
puas. Harta yang diperoleh dari
pekerjaan benar selalu saja dianggap kurang, dan akahirnya memberanikan diri
untuk mendapatkan harta lebih dari cara – cara kotor yang bertentangan dengan
hukum. Meskipun sebenarnya tahu akan
resikonya apabila tertangkap aparat hukum, tetap saja nekat melakukannya sebab
kehausan harta sudah menjangkiti tubuh dan jiwa.
Orang
percaya juga tidak selamanya aman dari jeratan kekayaan yang kotor. Godaan seperti itu sangat sulit untuk bisa
dihindarinya. Selama iman kita masih
lemah dan tidak sanggup menutup mata, ataupun telingga dari berbagai tampilan
serta godaan dunia yang serba mewah, maka akan sulit bagi kita unutk
menghindarinya. Orang – orang percaya
tidak dilarang untuk menjadi seorang yang kaya, namun jangan sampai kekayaan
tersebut didapatkan dari cara – cara kotor yang bertentangan dengan hukum serta
ajaran Kristiani. Jadi mulai saat ini,
belajarlah untuk berkata cukup dalam segala hal dan yakinlah upah serta berkat
Tuhan tidak pernah terlambat bagi kita.
Upah Tuhan
kepada orang – orang benar yang taat dan setia selalu datang tepat waktu dan
selalu berlebih, jadi untuk apa lagi mengejar harta berlebih yang mengandung
resiko yang fatal?
“Sebab aku, TUHAN, mencintai hukum dan membenci
perampasan
Dan kecurangan ; Aku akan memberi upahmu dengan tepat,
Dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu”
Yesaya 61 : 8
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment