Perselisihan
antar kelompok dan golongan bukan hanya terjadi di kalangan sekuler, akan tetapi orang - orang percaya juga kerap mengalaminya. Ironisnya banyak kejadian perselisihan antar
golongan justru terjadi di dalam Gereja.
Tidak semua
program gereja disetujui secara aklamasi, terkadang ada saja perbedaan pendapat
di dalamnya. Perbedaan pendapat yang
secara obyektif mungkin masih bisa ditemukan jlan keluarnya, namun jikalau
sudah subyektif dan oleh karena memihak individu ataupun kelompok tertentu,
maka akan sulit sekali menemukan jalan keluarnya. Keadaan seperti itu yang berlarut – larut akhirnya
akan membawa perpecahan di lingkungan gereja dan berdampak buruk kepada jemaat
gereja tersebut, seperti yang terjadi pada para pelayan Tuhan di jemaat
Korintus dalam perjanjian baru.
Paulus
akhirnya mengambil inisiatif untuk menengahi perpecahan yang terjadi pada
jemaat Korintus. Paulus menegaskan bahwa
jangan ada diantara mereka yang mendukung secara fanatik salah satu tokoh
agama. Terlepas dari apapun kontribusi
tokoh agama tersebut, yang jelas dalam pelayanan, kemuliaan Tuhanlah yang
utama. Semua mungkin punya kontribusi,
akan tetapi Tuhan Allahlah yang merawat umat- Nya dan juga memberkatinya. Jadi ingatlah, bahwa selama kita masih
berselisih pendapat atas nama sesama kita, maka sudah pasti kita masih manusia
duniawi! Pandanglah dan utamakanlah
Tuhan dalam semua hal, sebab itulah kunci kesatuan yang dapat mencegah perselisihan
antar pelayan Tuhan!
Terkadang
perselisihan terjadi bukan karena beda pendapat, namun karena terlalu membela
seseorang atau kelompok tertentu!
“Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu
Ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu
menunjukkan
Bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa
Kamu hidup secara manusiawi”
1 Korintus 3 : 3
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment