Aktivitas
manusia pada perkotaan memang sangat kompleks.
Hampir 12 jam waktunya sudah habis untuk pekerjaan maupun dalam
perjalanan. Mereka yang masih pada usia
produktif sulit sekali mendapatkan waktu untuk istirahat, dan akhirnya hari
minggu menjadi waktu yang paling tepat unutk beristirahat.
Hari minggu
memang membuat siapa saja untuk sedikit “memperlambat” hari. Kebanyakan dari kita mencoba unutk mengatur
ritme secara perlahan agar bisa menikmati waktu “bebas” tersebut sebaik
mungkin. Lalu kemudian yang terjadi
adalah kita menjadi egois dan mengambil semua waktu di hari minggu tersebut
untuk memuaskan ego diri yang tidak bisa kita lakukan disepanjang 6 hari kerja. Lalu pertanyaanya adalah, apakah kita tetap memaksakan
ego kita untuk bermalas – malasan, ataupun istirahat sepanjang hari, meskipun
kita tahu bahwa hari minggu adalah juga hari sabat bagi Tuhan?
Tuhan Allah
menjadikan hari ketujuh sebagai hari sabat oleh karena sebagai peringatan
antara manusia dan Tuhan. Waktu yang
disediakan- Nya juga dikatakan waktu yang kudus dimana kita umat manusia datang
kepada- Nya untuk kembali dikuduskan- Nya.
Kita memang perlu mengistirahatkan jasmani kita, namun jangan salah
rohani kita juga tak kalah penting unutk disegarkan! Jadi janganlah mengelak untuk tidak
menguduskan hari sabat, hanya karena ingin mengistirahatkan tubuh kita! Sebab dengan demikian kita sudah melanggar
ketetapan Tuhan agar kita hidup kudus!
Kelelahan
jasmani bisa disegarkan dengan tidur, namun kelelahan rohani hanya bisa
disegarkan oleh Tuhan sendiri di dalam persekutuan dengan umat- Nya di hari
sabat!
“Katakanlah kepada Israel, demikian:
Akan tetapi hari – hari Sabat- Ku haruslah kamu pelihara
Sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu
Turun – temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa
Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu”
Keluaran 31 : 13
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment