Thursday, February 14, 2019

(ArBer)Siap jadi "hakim"?


Siap jadi "hakim"?
                                         
Yesus pernah “dipancing” untuk menjadi seorang hakim,  Suatu jabatan yang dianggap paling dihormati dan disegani, sebab bisa menentukan nasib seseorang bersalah ataupun tidak.  Yesus tidak bergeming dan menyadari bahwa waktu-Nya belumlah genap unutk menjadi hakim.  Lalu apabila anda diangkat Cuma – Cuma menjadi seorang hakim apakah anda bersedia?

Kenyataannya kebanyakan dari kita senang sekali menjadi “hakim”, meskipun tidak ada yang mengangkat kita.  Mudah sekali kita menyalahkan orang lain atau membenarkan yang lainnya.  Terkadang kita bahkan tidak membutuhkan saksi dan hanya menilai berdasarkan sudut pandang kita saja secara subyektif.  Kepeutusan hakim yang salah ataupun tidak adil tentu akan membawa konsekuensi jangka panjang bagi semua pihak termasuk juga sang hakim itu sendiri, karena dianggap bertanggung jawab langsung kepada Tuhan.

Kita semua harus belajar menahan diri unutk bisa menjadi “hakim”, atau bahkan main hakim sendiri.  Semua keputusan yang dikeluarkan seorang hakim haruslah adil berdasarkan fakta dan juga saksi yang ada.  Tidak mudah unutk benar-benar bisa seorang diri menghakimi orang lain, bahkan Salomo saja meminta hikmat serta kebijaksanaan unutk dapat menjadi hakim yang benar bagi bangsa Israel.  Lalu bagiamana dengan kita? Alangkah baiknya kita menghindari menjadi hakim dadakan, hanya karena alasan subyektif tertentu.  Jangan terjebak untuk menjadi mudah menyalahkan orang lain ataupun membenarkan orang lain!

Benar atau salah perlu pembuktian yang benar – benar obyektif! Jangan terlalu cepat menyalahkan orang lain!
“Tetapi Yesus berkata kepadanya:
Saudara – saudara siapakah yang telah mengangkat Aku
Menjadi hakim atau pengantara atas kamu?”
                                                                     Lukas 12 : 14
GOD Bless u

No comments: