Apakah tidak terlihat ada balok sebesar itu?
Tuhan Yesus
datang ke dunia bukan hanya untuk menhajarkan kebenaran ataupun menggenapkan
hukum Taurat saja, akan tetapi Dia juga datang untuk “mematahkan” kebiasaan
duniawi umat-Nya yang berbalutkan hukum Taurat.
Kebiasaan – kebiasaan yang
dilakukan pemuka – pemuka agama sudah tidak sepenuhnya sesuai dengan firman
Tuhan, oleh karena lebih banyak dijustifikasi sesuai dengan keadaan duniawi.
Dampak yang
terjadi adalah, banyak orang kerap kali mengedepankan egoisme masing – masing. Lebih buruk lagi muncul banyak kebiasaan
unutk membicarakan orang lain, terutama membicarakan segala kekurangan serta
kesalahannya. Hal tersebut adalah
kebiasaan buruk yang hanya akan melahirkan banyak dosa, orang lebih suka
melihat kesalahan ataupin menyalahkan orang lain, padahal dirinya sendiri belum
tentu benar atau bahkan lebih besar lagi kesalahannya.
Tuhan Yesus
yang melihat keadaan seperti itu merasa prihatin, dan menegur bangsa Israel. Mereka ditegur dengan halus namun menusuk
kalbu. Mereka yang terbiasa menyalahkan,
menuduh ataupun menghakimi orang lain, diharapkan bisa terlebih dahulu
melakukan intropeksi diri. Yesus bahkan
memberi perumpamaan yang cukup “wah” yaitu antara selumbar dan sebetang balok
besar. Jadi sebelum kita berusaha
melihat yang kecil di mata sesama kita, alangkah baiknya kita menyadari balok
yang ada di depan mata kita!
Pergunakan
mata anda untuk melihat diri anda terlebih dahulu, sebelum mengunakkannya untuk
melihat orang lain!
“Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu
Sedangkan balok di dalam matamu
Tidak engkau ketahui?”
Matius 7 : 3
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment