Sejak jaman
dahulu praktik tipu menipu ternyata sudah akrad dengan kehidupan manusia. Batu timbangan yang berfungsi untuk
menentukan berat dari benda tertentu pun, bisa diatur sedemikian rupa untuk
kepentingan serta keuntungan tertentu.
Manusia yang dibekali akal pikiran, ternyata menggunakannya untuk
mendapat keuntungan pribadi serta merugikan sesamanya.
Seiring
perkembangan jaman, manusia semakin buas terhadap manusia lainnya. Segala kecurangan dan bahkan kejahatan
dilakukan untuk kepentingan tertentu.
Tidak peduli berapa banyak orang lain yang akan dirugikan yang jelas
keuntungan pribadi menjadi prioritas utama.
Hal sepertin ini umum terjadi kepada siapa saja, termasuk juga umat
Tuhan, apakah anda setuju?
Tuhan pernah
menegur bangsa pilahan- Nya melaui Nabo Mikha.
Ketika itu ketidak adilan meraja rela di mana – mana. Tuhan benci akan hal yang dilakukan umat-
Nya, dan Ia berjanji akan menghukm mereka semua yang melakukan praktik
kecurangan serta juga penipuan yang berkedok keadilan. Kenyataanya orang – orang yang melakukan
kecurangan memang terlihat bahagia dan juga seba brkecukupan, seperti contohnya
para pejabat korup, namun demikian sebenarnya Tuhan tidak benar – benar mebiarkan
mereka “bebas” dari hukuman begitu saja.
Pada saatnya nanti hukuman mereka tentunya akan lebih berat dari segala
hukuman dunia ini yang mungkin berhasil dihindarinya! Jadi janganlah berlaku cran ataupun juga
menipu demi keuntungan diri sendiri!
Para penipu ataupun
pelaku kecurangan, mungkin tidak langsung menerima akibat dari perbuatannya,
namun yang jelas mereka tidak akan bisa terhindar dari hukuman maut!
“Masakan Aku membiarkan tidak dihukum
Orang yang membawa neraca palsu atau pundi-pundi
Berisi batu timbangan tipu?”
Micah 6 : 11
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment