Monday, August 5, 2019

(ArBer) Menghukum atau mengasihi


Menghukum atau mengasihi

Perempuan yang ketahuan berzinah adalah salah satu kisah unik dalam injil.  Uniknya kisah ini juga menggambarkan bahwa manusia kerap kali mencari cara untuk menhakimi sesamanya, bahkan dalam kisah ini manusia melibatkan Tuhan Yesus sendiri untuk menghakimi sesamanya.

Cerita tentang perempuan yang tertangkap basah sedang melakukan zinah, bisa jadi adalah “setting”an, dari massa yang mungkin memang sengaja hendak melihat reaksi Yesus terhadap orang berdosa.  Mereka hendak menghakimi wanita tersebut yang tertangkap berzinah tanpa si pasangan zinahnya.  Mereka justru arogan terhadap kaum lemah yang sebenarnya butuh dikasihani dan bukan dihukum.  Lalu kira – kira bagaimankah reaksi Yesus?

Tuhan Yesus tentu saja tidak membenarkan perbuatan zinah, namun pada kasus tersebut Dia mengerti benar bahwa kebanyakan banyak orang bukan untuk mengatakan bahwa dosa perlu dihukum, melainkan bahwa senang melihat orang lain dihukum.  Yesus tidak menunjukkan ekpresis ataupun emosi apapun, hanya mengeluarkan satu kalimat saja.  Hasilnya semua orang yang hendak menghakimi justru pergi semua.  Yesus mengajarkan suatu fakta baru, bahwa mengasihi adalah lebih baik dari pada menghukum atau menghakimi.  Dibandingkan merajam perempuan tersebut, Yesus justru memberi kesmpatan baginya untuk bertobat, itulah bukti kasih Tuhan Allah kepada umat manusia, yaitu agar semua orang selamat!

Tuhan Yesus adalah satu – satunya orang yang bisa merajam perempuan tersebut, sebab Dia tidak berdosa, meskipun demikian Dia memilih untuk mengasihi agar perempuan tersbeut bertobat!

“Lalu Yesus bangkit dan berkata kepadanya:
Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah
Seorang yang menghukum engkau?
Jawabnya : tidak ada, Tuhan.  Lalu kata Yesus :
Aku pun tidak menghukum engkau, pergilah dan jangan
Berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”
                                                                   Yohanes 8 : 10 - 11
GOD Bless u

No comments: