Tuhan tidak
sembarangan memilih orang unutk menjadi nabi , atau “orang lepercayaan- Nya”. Tuhan tentulah mempunyai rencana tertentu
terhadap orang – orang pilihan- Nya tersebut.
Siapapun bisa dipilih – Nya unutk dipakai- Nya, hanya saja tidak semua
memaknai panggilan Tuhan sebaga anugerah, beberapa merasa hal tersebut adalah
beban, bukan begitu?
Musa dan
beberapa na bi besar lainnya juga menanggapi panggilan Tuhan dengan penuh
kegentaran serta ketakutan. Mereka tahu
tidak mudah mengerjakan kehendak Tuhan, meski mereka telah dijanjikan
penyertaan oleh Tuhan Allah dengan sumpah – Nya terhadap diri- Nya sendiri. Celakanya ada saja alasan unutk ,menolak
panggilan Tuhan Allah itu sendiri.
Meskipun banyak kenyataanya banyak juga yang ,menanggapi panggilannya
dengan penuh ketaatan dan tanpa berpikir panjang unutk langsung mengambil
keputusan, seperti contoh- Nya nabi Nuh ataupun Samuel yang dipilih menjadi
seorang Hakim.
Contoh nyata
yang paling mencengangkan adalah ketika Yesus memanggil murid – murid- Nya,
yang sebgaian besar adalah nelayan ataupun buruh harian. Mereka yang tidak dibekali ilmu agama atau
bahkan pengetahuan malahan langsung menyambut panggilan Yesus. Dari merekalah kita perlu belajar, bahwa kita
harus mengubah kebiasaan unutk mengatakan “tidak bisa” menjadi”bisa”. Tuhan tentunya tidak akan membiarkan kita “berjuang”
seorang diri ketika Tuhan Allah telah memilih kita, Jadi jangan bimbang dan
ragu lagi unutk menjawab “saya mau” dan juga “bisa”!
Tuhan ingin
membentuk kita menjadi sempurna, dan jikalau kita menolak, maka kesempatan
menjadi sempurna di tangan – Nya tidak akan pernah terjadi.
“Yesus berkata kepada mereka:
Mari ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan
Penjala manusia. Lalu merekapun segera meninggalkan
Jalanya dan mengikuti
Dia”
Markus 1 : 17 - 18
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment