Wednesday, December 4, 2019

(ArBer)Tetap salah, walaupun hanya candaan!


Tetap salah, walaupun hanya candaan!

Gambar di atas adalah contoh dari sebuah candaan yang berakibat serius.  Pemain sepakbola tersebit sebenarnya hanya bercanda kepada teman satu timnya menngunakan media sosial, namun oleh karena candaanya tersebut masuk dalam katagori penginaan serta rasisme, maka sang pembuat konten tersebut mendapatkan hukuman dari asosiasi sepak bola setempat.

Sengaja atau tidak saat ini mudah sekali kita terjebak dalam rasisme yang terbungkus rapi dalam sebuah candaan belaka.  Bagi kita bisa jadi itu hanya candaan biasa yang tujuannya untuk menghibur, namun belum tentu hal tersebut adalah candaan bagi orang laun yang mendengar atau menyaksikannya.  Apalagi sampai candaan tidak berisi tersebut tersebar, dan semakin banyak ornag yang menkometarinya, maka dampaknya adalah bukan terhibur melainkan tersakiti oleh karena perpecahan.

Hal seperti itu tentunya juga menjangkiti orang – orang percaya.  Orang – orang percaya juga terkadang ikut berkomentar ataupun ikut serta dalam menyebarkan candaan berbau rasisme.  Kitab Amsal juga sudah menyatakan dan memperingati kita semua agar lebih baik berdiam diri, jikalau tidak berakal budi.  Dari pada kita menghina sesama oleh karena kebodohan kita sendiri, maka alangkah baiknya kita berdiam diri.  Semakin kita diam, maka semakin besar juga sumbangsih kita untuk mencegah terjadinya rasisme di dalam dunia nyata maupun maya!

Candaan yang berbau penghinaan tidak pantas dilakukan kepada siapapun dan dengan tujuan apapun! Sekalipun teman ataupun saudara terdekat kita serta dengan tujuan hanya untuk menghibur saja!

“Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi
Tetapi orang yang pandai, berdiam diri”
                                                                     Amsal 11 : 12
GOD Bless u

No comments: