Perhatikanlah
bambar di atas! Di situ terlihat betapa
kecilnya se-ekor ulat yang sedang berjalan pada bagian tubuh manusia. Ulat tersebut bahkan terlalu kecil untuk
dilihat, padahal ulat tersebut sedang berjalan di bagian tubuh manusia yang
kecil juga yaitu jari tangan.
Sahabat Ayub
yang ikut menemani Ayub di masa sulitnya menyatakan bahwa manusia hanyalah
bagaikan ulat kecil di hadapan Tuhan Allah.
Hal tersebut tentulah berlebihan, sebab bahkan manusia bisa jadi lebih
kecil dari pada ulat terkecil sekalipun apabila berada di hadapan Tuhan Allah
yang Mahatinggi dan Maha besar. Lalu
apakahkita pantas menuntut Tuhan? apakah pantas jikalau kita menyalahkan Tuhan,
jikalau permasalahanan badai hidup datang silih berganti menerjang kehidupan
kita?
Tuhan
terlalu besar dan dahsyat untuk dibandingan dengan manusia. Manusia bisa jadi sangatlah kecil bahkan
lebih kecil dari pada pasir di lautan.
Namun kabar baiknya adalah, bahwa Tuhan yang begitu besar dan mulia mengindahkan
kita semua manusia ciptaan – Nya. Tuhan
bahkan menyatakan kasih yang luar biasa kepada umat manusia melalui pengorbanan
Yesus Kristus di atas kayu salib, demi keselamatan umat manusia. Jadi bersyukurlah bahwa kita mempunyai Tuhan
Allah yang besar dan dahsyat, dan andalkanlah selalu Tuhan dalam situasi apapun,
sebab semuanya tidak ada yang terluput dari pengawan – Nya!
Ada dua
kenyataan yang tak dapat disangkal, yaitu bahwa Tuhan Allah tidak dapat
dibandingkan dengan manusia, dan Tuhan Allah tidak dapat menolak untuk mengasihi
manusia!
“Lebih – lebih lagi manusia, yang
Adalah berenga,
Anak manusia, yang adalah ulat”
Ayub 2 : 6
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment