Baru – baru ini
ada kabar dari negara di belahan dunia lain, yang menyatakan bahwa ada perawat
yang melakukan tindakan bunuh diri.
Setelah ditulusuri, penyebabnya adalah bahwa perawat tersebut takut
tertular oleh penyakit corona setelah menjalankan pekerjaannya untuk merawat
pasin corona. Apakah bunuh diri adalah
salah satu tindakan memutus mata rantai penyebaran virus corona? Tentu saja
tidak.
Manusia
diberikan akal budi pekerti dan kebijaksanaan untuk dapat membenakan mana yang
baik atau burk, salah atauoun benar.
Selama manusia bernafas tentu saja permasalahan hidup selalu ada. Setelah manusia meninggal barulah
permasalahan tersebut hilang, namun janganlah salah sebab cara kita meininggal
bisa jadi menimbulkan permasalhan baru di kehidupan fana, apalahi meninggal
dengan kehendak sendiri lias bunuh diri.
Petrus sama
kecewanya dengan Yudas, namun Petrus masih bisa bangkit dan akhirnya menjadi “bapak”
perkembangan gereja di dunia ini.
Sebaliknya Yudas yang merasa tertekan, menyerah dengan tantangan
hidupnya dan akhrnya mencabut nyawanya sendiri.
Jikalau Yesus mengingini kematian Yudas ataupun para pemuka agama yang
menyalibkan- Nya tentu bukanlah perkara sulit, sebab nyawa yang sudah hilang
saj bisa dikembalikan apalagikah urusan mencabut nyawa. Hanya saja Yesus mengingini kita semua
bertobat jikalau ada kesalahan, sebab kasih- Nya tidak mengingini ciptaan Nya
menjadi binasa. Apapun beban hdup dan
kesalahan kita hari ini, ingatlah bahwa Yesus hanya mengingini pertobatan dan
keselmatan kekal bagi kita semua di kerajaan- Nya dan bukan kematian serta
hukuman kekal di dalam neraka!
Jangan
berpikir untuk mencabut nyawa sendiri, sebab selama Tuhan mengijinkan kita
bernafas, selalu ada harapan dan kesempatan untuk bertobat!
“Maka ia pun melemparkan uang perak itu
Ke dalam Bait Suci,
Lalu pergi dari situ dan menggantung diri”
Matius 27 : 5
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment