Simei adalah
salah satu keturunan dari raja Saul yang masih hidup. Simei dibutakan oleh dendam kepada Daud, dan
percaya bahwa Daudlah penyebab kerajaan Saul hancur dan bahkan membuat keluarga
Saul dihabisi. Ketika melihat Daud maka
hanya satu yang diingininya yaitu melampiaskaan segala kekesalannya dengan
mengutuki Daud sambil melemparinya batu.
Daud
tentulah bukan raja yang “bersih” sebab dosa juga kerap dilakukannya tanpa
sepengetahuan banyak orang. Hanya saja
Daud cepat mengaku serta bertobat akan segala dosanya, dan tidak pernah tidak
mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan.
Daud tentu mendengar kutukan Simei, namun Daud tidak mempedulikannya dan
bahkan menyelamatkan nyawa Simei dari pedang para pahlawan perangnya. Daud hanya memegang satu hal bahwa dengan
tetap tidak berbuat dosa ketika tertindas, maka Tuhan akan segaera bertindak.
Apakah saat
ini anda merasa selalu ditindas? Lalu apakah yang anda lakukan? Membalasnya? Atau
bahkan berdoa agar para penindas tersebut mendapat hukuman setimpal? Daud tahu bahwa dia adalah mansuia berdosa,
dan memang pantas menderita, namun demimian Daud tetap mengandalakan Tuhan, dan
berusaha sabar agar tidak menambah lagi daftar dosa dalam kehidupannya dengan rela
menderita untuk dikutuki, meskipun sungguh tidak enak unutk didengar. Daud mengerti kapan harus menahan amarah
serta juga kapan harus mengandalkan Tuhan, jadi belajar seperti Daud yang rela
menderita sengsara, demi mendapatkan “perhatian” daripada Tuhan!
Tidak semua
yang menyakitkan dapat mencelakakanmu, ada kalanya justru yang menyakitkan
tersebut mendatangkan berkat serta selamat!
“Mumgkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini
Dan TUHAN membalas yang baik kepadaku
Ganti kutuk orang itu pada hari ini”
2 Samuel 16 : 12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment