Kita semua
sepakat dan meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan juga adalah manusia
seutuhnya. Yesus mempunyai kuasa yang
sama dengan Tuhan Allah Bapa di Sorga.
Yesus sebenarnya bisa saja menghindari salib atau bahkan membebaskan
diri ketika disalibkan,namun demikian Dia tidak melakukannya.
Yesus
memilih untuk setia kepada panggilan- Nya untuk berada di dalam dunia ini. Yesus mengajarkan ketaatan yang sempurna dari
seorang anak kepada bapanya, juga ketaatan seorang manusia biasa kepada Tuhan
Allahnya. Yesus mengajarkan sekaligus
memberikan contoh sempurna bagi seluruh umat manusia untak tetap percaya serta
taat kepada kehendak Bapa, apapun keadaan yang harus dihadapi, termasuk keadaan
menyakitkan ataupun yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Pertanyaanya
bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa
untuk tetap setia, meskipun kenyataan hidup ini tidak sesuai dengan yang kita
harapkan ? Nyatanya banyak kita yang
gagal untuk menjadi taat. Ironisnya
bahkan banyak diantara kita yang menjadai taat jikalau apa yang kita inginkan
tercapai ataupun terpenuhi. Jadi mulai
saat ini belajarlah dari teladan Yesus Kristus Tuhan Allah kita yang taat
seutuhnya terhadap kehendak Bapa.
Sebagai seorang Raja, Dia memang tidak layak disiksa layaknya penjahat
rendahah, namun nitu semua tetap saja dijalani- Nya dengan satu sikap yaitu
taat sampai akhir. Jadi ikutilah
teladan- Nya!
Ketaatan
tidak ada hubungannya dengan keadaan ataupun situasi tertentu, namun ketaatan
ebrbicara tentang keyakinann dan prinsip hidup!
“Dan sekalipun Ia adalah Anak
Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang
Telah diderita - Nya”
Ibrani 5 : 8
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment