Sunday, October 4, 2020

(ArBer) Menjaga mulut = menjaga nyawa


 

Menjaga mulut = menjaga nyawa

 

Penyakit Corona tentu tidak memandang siapa dan berasal darimana korban yang akan diserangnya.  Bukan hanya orang sipil biasa bahkan sampai dengan kepala negara juga bisa saja terjangkit oleh virus mematikan yang menyebar dengan sangat masif ini.

Lupakan sejenak tentang penyakit ini, kita coba membahas individu pada gambar di atas yang saat ini terjankit penyakit corona.  Beliau adalah kepala negara yang terkenal dengan mulut “berisik”nya yang kerap mengomentari tanpa dasar apapun yang ingin dikomentarinya.  Presiden negeri “papan sam” tersebut kerap mengeluarkan komentar yang kesannya meremehkan virus pandemi ini.  Bahkan mengklaim punya “obat” untuk menangkal virus ini, sehingga beliau jarang atau bahkan mematuhi protokol kesehatan yang sudah seharusnya diterapkan.

 Memang ada beberapa kepala negara yang kesannya meremehkan pandemi penyakit ini, dan bahkan tidak jaang mereka yang kerap vokal meremehkannya malahan terjangkit oleh virus penakit itu sendiri.  Saat in kita harus belajar bahwa jikalau kita tidak menjaga mulut ita, bisa jadi hal buruk akan terjadi menimpa kita.  Belajarlah untuk mengeluarkan komentar tidak penting di hadapan khalayak ramai.  Perkataan yang keluar dari mulut kita janganlah menimbulkan dampak negatif bagi sesama kita atau nantinya bahkan berdampak bagi diri kita sendiri.  Pilih dan saringlah setiap kalimat yang akan kita “lepas”, janganlah sampai nantinya kalimat atau perkataan tersebutlah yang kelak akan menghukum diri kta!

Semakin mampu anda mengendalikan mulut anda, maka peluang keselamatan nyawa anda juga akan semakin besar!

 

“Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya

Siapa lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan”

 Amsal 13 : 3

God Bless You

No comments: