Menjaga mulut = menjaga nyawa
Penyakit Corona tentu tidak memandang
siapa dan berasal darimana korban yang akan diserangnya. Bukan hanya orang sipil biasa bahkan sampai
dengan kepala negara juga bisa saja terjangkit oleh virus mematikan yang
menyebar dengan sangat masif ini.
Lupakan sejenak tentang penyakit ini,
kita coba membahas individu pada gambar di atas yang saat ini terjankit
penyakit corona. Beliau adalah kepala
negara yang terkenal dengan mulut “berisik”nya yang kerap mengomentari tanpa
dasar apapun yang ingin dikomentarinya.
Presiden negeri “papan sam” tersebut kerap mengeluarkan komentar yang
kesannya meremehkan virus pandemi ini.
Bahkan mengklaim punya “obat” untuk menangkal virus ini, sehingga beliau
jarang atau bahkan mematuhi protokol kesehatan yang sudah seharusnya
diterapkan.
Memang ada beberapa kepala negara yang
kesannya meremehkan pandemi penyakit ini, dan bahkan tidak jaang mereka yang
kerap vokal meremehkannya malahan terjangkit oleh virus penakit itu
sendiri. Saat in kita harus belajar
bahwa jikalau kita tidak menjaga mulut ita, bisa jadi hal buruk akan terjadi
menimpa kita. Belajarlah untuk
mengeluarkan komentar tidak penting di hadapan khalayak ramai. Perkataan yang keluar dari mulut kita
janganlah menimbulkan dampak negatif bagi sesama kita atau nantinya bahkan
berdampak bagi diri kita sendiri. Pilih
dan saringlah setiap kalimat yang akan kita “lepas”, janganlah sampai nantinya
kalimat atau perkataan tersebutlah yang kelak akan menghukum diri kta!
Semakin mampu anda mengendalikan mulut
anda, maka peluang keselamatan nyawa anda juga akan semakin besar!
“Siapa
menjaga mulutnya, memelihara nyawanya
Siapa
lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan”
Amsal 13 : 3
God
Bless You
No comments:
Post a Comment