Tidak mampu mengendalikan amarah.
Gambar di atas adalah sebuah Tindakan yang tidak patut dicontoh. Seorang pemuda terlihat kesal dan membanting bahkan merusak motornya sendiri oleh karena pemuda tersebut ditilang akibat melanggar aturan lalu lintas dan tidak membawa perlengkapan berkendaraan maupun surat – surat ijin kendaraan.
Kemarahan pemuda tersebut mungkin terjadi secara spontan, namun dampaknya akan sangat panjang ke depan. Selain kendaraannya rusak, tetap saja dia harus ditilang oleh petugas kepolisian. Jadi cuku disayangkan kemaraahannya tidak menghasilkan hal yang baik melain kan kerugian terhadap diri sendiri. Berkaca dari hal tersebut, kita sebagai orang percaya juga harus mawas diri dan berusaha mengontrol sebuah amarah yang tidak perlu dilakukan.
Tentulah ada diantara kita yang saat ini marah dengan keadaan dunia saat ini. Semua kebiasaan umat manusia harus berubah seketika, bahkan ruang gerakpun akan semakin terbatas oleh karena pandemi virus Covid 19. Lalu siapakah sasaran kemarahan anda? Virus itu sendirikah, negara di mana virus penyakit tersebut berkembang, atau bahkan marah kepada Tuhan? Amarah tidak akan mendatangkan sesuatu yang baik, dan alangkah baiknya energi amarah tersebut kita salurkan untuk bersyukur oleh karena Tuhan tetap dan masih menjaga kita! Amarah boleh ada di dalam pikiran kita, namun iman kita di dalam hati harus lebih kuat! Arahkanlah pandangan kita terhadap halk – hal indah di tengah pandemi ini! Yang salah satunya adalah memiliki waktu lebih banyak untuk berkumpul Bersama keluarga, dan juga untuk berdiam diri di hadapan- Nya!
Amarah yang tak mampu dikendalikan, hanya akan melahirkan kesalahan serta penyesalan!
“Sebab amarah manusia tidak mengerjakan
Kebenaran di hadapan Allah
Yakobus 1 : 20
No comments:
Post a Comment