Siap menusuk dari belakang
Hubungan persahabatan yang paling dihindari adalah
hubungan dengan sesorang yang dapat “menusuk dari belakang”. Tampak muka sepertinya baik serta penuh
perhatian, namun dibelakang itu, sudah disiapkannya sebuah pisau untuk menusuk.
Penghianatan seorang teman juga dialami oleh Yesus
Kristus, ketika diri-Nya diserahkan oleh Yudas Iskariot. Mungkin Yudas adalah satu – satunya murid
Yesus yang pernah mencium diri- Nya. Tak
disangkan ciuaman yang biasanya dipenuhi oleh kasih serta kehangatan ternyata
adalah sebuah tanda penghianatan terhadap seorang sehabat yang telah bersama –
sama hidup di sepanjang tiga setengah tahun tersebut.
Jangan terlalu mencaci maki Yudas yang”menusuk dari
belakang” kepada Yesus, sebab kita semua berpotensi melakukan hal serupa. Ada saja pelayan Tuhan yang terkadang
melayani demi popularitas, atau bahkan demi tujuan duniawi tertentu. Lalu siapa yang rajin ke rumah Tuhan untuk
beribadah ataupun memberikan perpuluhan, namun tetap menghasilkan harta dengan
cara – cara kotor? Kita semua berpotensi
“mencelakakan” Tuhan, jikalau segala yang kita lakukan kepada- Nya tidak di
dasari dengan motif yang benar serta juga cara yang benar. Jadi mulailah menjadi sahabat- Nya yang
sejati, dan bukan demi kepentingan diri sendiri!
Sahabat yang baik rela celaka demi temannya, dan bukan
justru sengaja mencelakakan temannya sendiri!
“Dan segera ia maju
mendapati Yesus dan berkata:
Salam Rabi, lalu
mencium Dia
Tetapi Yesus berkata
kepadanya:
Hai teman, untuk
itukah engkau datang?
Maka majulah mereka
memegang Yesus dan menangkap-Nya”
Matius 26 : 49 - 50
God
Bless You
No comments:
Post a Comment