Setia menunggu sampai mendapatkan makanan
Kebiasaan anjing seperti gambar di atas sepertinya
bukanlah hal baru. Setiap majikannya
menikmati makanan, maka anjing biasanya akan selalu berada di bawah meja dan
tidak pernah jauh dari tuannya. Apakah
hal tersebut menunjukkan kestiaanya? Atau justru hanya menunggu kesempatan
adanya makanan yang jatuh? Atau keduanya bisa jadi.
Perempuan yang diceritakan pada Injil Markus, memang agak
diluar nalar, sebab dia berani membalas perkataan Yesus. Bukan hanya membalas dia juga membalasnya
dengan memberikan perumpamaan bahwa dirinya adalah layaknya “anjing” namun
masih berhak menerima anugerah Tuhan untuk kesmebuhan anaknya. Iman yang cukup kuat tersebut akhirnya
berdampak pada kesembuhan anaknya yang dikejakan Yesus.
Iman yang kuat biasanya sulit sekali dipertahankan. Ketika kita beriman akan suatu hal biasanya
pada awlanya akan kuat, namun seiring berjalannya waktu maka iman kuat tersebut
akan luntur seketika saja. Kita sebagai
orang percaya tampaknya harus belajar dari perempuan paa Injil Markus tersebut,
yang pantang menyerah meminta pertolongan anugerah dari Tuhan. Meskipun menyadari bahwa dirinya “rendah”
namun tetap merasa pantas menerima Anugerah Tuhan. Jadi jikalau ada doa serta permohonan kita
yang belum dikablukan Tuhan Allah, tetap berusaha dengan setia agar menjadi
layak mendapatkan jawaban dari permohonan tersebut!
Siapa yang tega untuk tidak memberi makanan kepada
se-ekor anjing yang menunggu dengan setia di bawah meja makan kita?
“Tetapi perempuan itu
menjawab : Benar Tuhan
Tetapi anjing yang di
bawah meja juga makan remah-remah
Yang dijatuhkan anak –
anak
Maka kata Yesus
kepada perempuan itu:
Karena kata-atamu
itu, pergilah sekarang sebab
Setan itu sudah
keluar dari anakmu”
Markus 7 : 28 : 29
God
Bless You
No comments:
Post a Comment