Thursday, June 17, 2021

(ArBer) Amos yang tetap membumi.

 


Amos yang tetap membumi.

 

Memalui Amos, kita harus menerima fakta bahwa Tuhan Allah bisa memilih siapa saja untuk melakukan pekerjaan- Nya.  Seorang yang biasa saja bisa dipakai Tuhan untuk melakukan kehendak- Nya, sebaliknya mereka yang tampak berkharisma, pintar ataupun memiliki kekuasaan belum tentu dipakai Tuhan.

Karakter Amos yang cukup menarik untuk dibahas adalah kerendah hatiannya.  Amos tahu diri dan menyadari bahwa dia bukan siapa – siapa ketika berhadapan dengan Imam besar Israel pada waktu itu yaitu Amazia.  Amos mengaku dia hanyalah perpanjangan tangan Tuhan untuk menubuatkan tentang bangsa Israel yang telah rusak pada saat itu.  Amos tidak merasa bangga dipakai Tuhan ataupun menyombongkan dirinya di depan banyak orang, sebaliknya Amos hanya melakukan kehendak Tuhan dengan tetap menyadari siapa dirinya sebenarnya dalam hal status soisal, keturunan maupun pekerjaan aslinya.

Manusia kerap kali “lupa” diri ketika dipercayakan tanggung jawab besar.  Tidak semua orang bisa tetap “down to earth” ataupun “membumi” ketika memiliki sesuatu hal khusus yang tidak dimiliki orang lain.  Manusia kerap sombong jikalau memang mendapat berkat lebih ataupun anugerah “lebih” dari Tuhan Allah.  Melalui Amos seharusnya kita belajar bahwa segala seauatu adalah berasal dari Tuhan, dan kita harus selalu tahu diri!  Jangan merasa paling hebat ataupun sombong, sebaliknya akuilah keadaan kita sesungguhnya! Dan biarlah nama Tuhan yang dipermuliakan!

Semakin kita sadar akan anugerah Tuhan, maka seharusnya kita akan semakin “membumi”!

 

“Jawab Amos kepada Amazia

Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi

Melainkan aku ini seorang peternak

Dan pemungut buah ara hutan”

 Amos 7 : 14

God Bless You

No comments: