Jangan dibiarkan bebas
Ibadah kita adalah kepada Tuhan dan buan kepada manusia,
namun demikian aplikasi ibadah kita haruslah juga dirasakan oleh sesama
kita. Kita tidak bisa dikatakan beriman,
jikalau ke-imanan kita tidak dirasakan oleh sesama kita.
Berbicara tentang ke- imanan kita, perkataan kita juga
merupakan salah satu faktor yang bisa membuktikan fakta ke-imanan kita kepada
Tuhan. Perkataan yang sia – sia bahkan
juga sembrono tidak bisa dihapus oleh kekhusyukan kita dalam beribadah. Malahan ibadah kita kepada Tuhan akan
“tercoreng” oleh karena kita sembarangan berbicara atau dengan kta lain tidak
mengekang lidah kita.
Ibadah yang tulus kepada Tuhan akan menjadi sia – sia
saja jikalau perkataan kita tidak mencerminkan kebenaran firman Tuhan. Ke-imanan yang kita anggap adalah urusan
pribadi antara kita dengan Tuhan, ternyata memiliki tanggung jawab moril juga
kepada sesama kita. Jadi janganlah hanya
fokus terhadap kegiatan ke – agamaan saja, namun kehidupan sosial kita tidak
mencerminkan kebenaran firman Tuhan!
Sejatinya ibadah yang sejati adalah iabdah yang menyenangkan hati Tuhan
yaitu dengan melakukan serta mengucapkan apa yang benar menurut- Nya!
Lidah yag terkekang salah satu kunci ibadah yang
sejati!
“Jikalau ada
seseorang menaggangap dirinya beribadah
Tetapi tidak
mengekang lidahnya
Ia menipu dirinya
sendiri, maka sia – sialah ibadahnya”
Yakobus 1 : 26
God
Bless You
No comments:
Post a Comment