Tidak miskin dan tidak kaya = cukup!
Beberapa tokoh di Alkitab atau Injil adalah orang kaya,
namun banyak juga tokoh yang hidup dalam kemiskinan, dan yang paling banyak
adalah mereka yang tidak kaya dan juga tidak miskin namun selalu tercukupi
seala kebutuhannya.
Kekristenan tidak menantang kemakmuran ataupun
kekayaan. Kekristenan lebih memusatkan
kepada iman si orang kaya ataupun si orang tak punya. Intinya dalam segala keadaan imanlah yang
terpentung, sebab dengan iman inilah, segala hal akan duniawi ini akan selalu
dirasakan cukup, setidaknya itulah yang dinyatakan Rasul Paulus kepada jemaat
Filipi.
Menjadi kaya dan hidup dalam kemakmuran bukanlah dosa,
namun hal demikian bisa mendatangkan dosa, begitu pula hidup dalam kemiskinan
juga bukanlah dosa, namun ettap akan melahirkan dosa seperti iri hati dan lain
sebagainya. Jadi jelaslah kita sebagai
orang percaya harus hidup dengan selalu merasa bersykur dan mencukupkan diri
akan perkara duniawi. Belajarlah teladan
dari Paulus yang dalam segala perkara selalu mengandalkan Tuhan, bersyukur tak
kala Tuhan memberikan kekenyangan, dan tetap beriman ketika kelaparan datang,
dan dengan demikian segala hal akan menjadi amat berharga oleh karena iman keapada
Tuhan!
Permasalahannya bukanlah apakah kau kaya atau miskin,
namun bagaimanakah anda menyikapi kekayaan ataupun kemiskinan tersebut!
“Aku tahu apa itu
kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan
Dalam segala hal dan
dalam segala perkara
Tidak ada sesuatu
yang merupakan rahasia bagiku
Baik dalam hal
kenyang, maupun dalam hal kelaparan
Baik dalam hal
kelimpahan maupun kekurangan”
Filipi 4 : 12
God
Bless You