Pikiran yang lamban
Ketika beberapa orang murid Kristus sedang berbincang,
setelah mayat- Nya hilang, tiba – tiba Tuhan Yesus hadir di antara mereka. Mereka tidak menyadari serta terus
membicarakan akan hal yang memang sudah terjadi namun tak dapat mereka
mengerti.
Yesus yang kala itu muncul dan mendekati mereka di
perjalanan menuju Emaus, bertanya apakah yang sedang seru mereka
diperbincangkan? Jawabannya cukup mengagetkan, yaitu bahwa mereka masih
mempersoalkan apakah benar Yesus adalah Mesias yang akan membebaskan bangsa
Israel?.Padahal mereka sudah tahu bahwa Yesus mati dan bangkit di hari ke –
ketiga sesuai dengan pernyataan para nabi terdahulu dan juga Yesus sendiri sebelum
penyaliban- Nya tersebut. Mereka sudah
tahu namun lama dan lamban mencerna pernyataan serta maksud janji Tuhan Allah!
Kitapun terkadang mengalami “lemot”, di mana reson otak kita sangat lamban dalam mencerna
berbagai hal yang masuk ke dalam pikiran kita.
Celakanya hal tersebut juga akhirnya membuat hati kita lamban untuk
percaya dan bahkan menjadi bimbang dalam memutuskan sesuatu hal. Suasana pandemi seperti ini pasti membuat
pikiran serta hati kita menjadi lamban oleh karena otak tak menemukan hal
positif dalam keadaan saat ini, namun kota dapat segera mencegah hal tersebut
dengan kembali kepada- Nya sambil mendisiplinkan diri lagi membaca friman- Nya! Semakin kita dekat dengan- Nya, maka kita
akan semakin mudah mengerti mengapa semua keadaan ini bisa terjadi, dan jikalau sudah demikian kita
akan menjadi bersemangat dan tetap yakin menjalani hidup ini bersama dengan-
Nya!
Pikiran dan hati yang lamban, adalah penyebab
utama pudarnya keyakinan kita kepada kehendak Kristus!
“Lalu Ia berkata
keapda mereka
Hai kamu orang bodoh,
betapa lambannya hatimu
Sehingga kamu tidak
percaya segala sesuatu
Yang telah dikatakan
para nabi”
Lukas 24 : 25
God
Bless You
No comments:
Post a Comment