Tidak tergantung usia
Berbicra tentang usia, semua pasti setuju jikalau usia
senja adalah usia yang dipenuhi oleh segala kebijakan dan juga hikmat. Namun ada juga pribahasa yang mengatakan
bahwa ”tua – tua keladi”, yang
artinya semakin tua usia seseorang semakin jadi saja kelakuannya, tentu
kelakuan dalam konotasi negatif.
Semakin tua belum tentu seorang leboh mampu mengendalikan
diri, nyatanya justru banyak mereka yang berusia senja malahan bertindak sesuak
hati. Biasanya mereka mengggap bahwa
mereka telah hidup lebih lama, oleh karenanya lebih berpengalaman dan lebih
berhikmat oleh karena sudah menghadapi berbagai permasalahan hidup.
Usia senja belum tentu membuat orang semakin dewasa,
sebaliknya usia muda juga tidak menjamin seseorang tidak berhikmat. Kitab Ayub memberikan bukti bahwa sahabat
Ayub yang lebih mudapun ternyata juga bisa berhikmat. Jikalau saat ini kita merasa sudah berumur,
maka cobalah melihat bergabai bukan dari kaca mata duniawi saja, sebab kaca
mata rohani juga diperlukan agar koita bisa berhimat di dalam kebenaran firman
Tuhan!, namun jikalau kita masih berusia produktif, maka bukan berarti kita
tidak bisa berhikmat juga, sebab hikmat adalah berasal dari Roh Allah yang
berada di hati orang percaya.
Usia tidak menentukan seseorang menjadi lebih berhikmat,
hanya kedekatan dengan – Nya lah yang membuat seseorang bijak serta berhikmat!
“Tetapi roh yang di
dalam manusia
Dan nafas Yang
Mahakuasa, itulah yang
Memberikan kepadanya
pengertian
Bukan orang yang lanjut
umurnya yang mempunyai hikmat
Bukan orang yang
sudah tua yang mengerti keadilan”
Ayub 32 : 8 - 9
God
Bless Yout
No comments:
Post a Comment