Sunday, January 9, 2022

(ArBer)Mendewakan idola

 


Mendewakan idola

 

Seoarang idola bukan hanya dikagumi ketika melakukan pekerjaanya saja, namun bagi fans apapun yang dilakukannya adalah sesuatu yang luar biasa.  Celakanya terkadang para fans malahan memperlakukan idola mereka layaknya “dewa” yang membawa perubahan bagi hidup meeka, dan banyak juga yang rela berkorban apapun demi sang idola tersebut.

Kenyataanya seorang idoala adalah mereka yang profesional melakukan pekerjaanya, sehingga mampu menarik “hati” para pemnggemarnya.  Mereka sebenarnya juga adalah manusia biasa yang pastinya mempuntai kesalahan dan tidak sempurna.  Sayangnya para fans yang mengidolakan berlebihan terkadang membuat mereka juga merasa layaknya”dewa” yang memang pantas dipuja – puji.

Rasul Paulus dan Barnabas juga pernah dipuji oleh orang Yunani bagaikan seorang dewa, namun demikian mereka tidak menanggapi ataupun bangga, malahan mereka merasa terhina, sedih bahkan sampai berkabung oleh karena sikap banyak orang tersebut.  Mereka sadar bahwa mereka hanyalah manusia biasa dan tidak pantas di”dewakan” ataupun dipuji berlebihan, mereka hanya pelantara dari Dia yang sebenarnya pantas dimulikan serta dipuji.  Lalu bagiamna dengan kita? Jikalau kita mempunyai banyak pendukung atau fans? Apakah kita menikmati pujian serta ketenaran yang sudah kita raih? Atau justru kita merendah sertya mengakui kelebihan kita adalah anugerah Tuhan yang lebih layak dipuji dibandingkna kita?

Manusia tetaplah manusia, tak pantas didewakan!

 

“Hai kamu sekalian mengapa kamu berbuat demikian?

Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu

Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepda kamu,

Supaya kamu meninggalkan perbiatan sia – sia ini dan

Berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan

Langit dan bumi, laut dan segala isinya”

 Kisah Rasul 14  : 15

God Bless You

No comments: