Yang salah yang galak!
Ketika Tuhan menanyai Kain akan keberadaan Habel adiknya,
bukan berarti Tuhan Allah tidak tahu keberadaan Habel. Tuhan hanya ingin menanyakan kenapa Habel
sudah tidak berada di dalam dunia ini? Dan apa yang menyebabkannya. Kain yang menerima pertanyaan tersebut
malahan tersinggung serta marah sambil menyebutkan “apakah aku penjaga adikku?” Padahal dia sudah salah akan tetapi malahan
masih bisa galak terhadap Tuhan Allah.
Bukan Kain saja yang memiliki sikap tersebut, namun kita
semua keturunannya juga mewarisi sikap tidak baik tersebut. Kita kerap lebih galak padahal, kita sendiri yang
salah. Entah bermaksud untuk menutupi
kesalahan, ataupun hanya “gertak sambal” belaka, yang jelas sikap tersebut
adalah hal tersebut lebih sering dilakukan dibandingkan mengakui kesalahan
dengan jujur.
Tuhan Allah Maha mengetahui, dan sebenarnya tidak ada
kesalahan yang bisa ita tutupi dari- Nya.
Kepada manusia mungkin kita bisa mengelek dari kesalahan dengan
menggunakan topeng lebih galak, namun di mata Tuhan tentunya hal tersebut adalah
sia-sia. Tidak ada manusia yang bisa
lolos dari kesalahan, sebab setiap orang berpotensi melakukan kesalahan, namun
kemudian yang perlu diperbaiki adalah respon kita ketika melakukan kesalahan
dan apalagi sampai ditegur! Apakah kita
akan mengakui atau bahkan menyangkal dengan lebih galak lagi?
Jikalau berbuat kesalahan, menyangal saja sudah menambah
kesalahan apalagikah disertai dengan kemarahan!
“Firman TUHAN kepada
Kain :
Di mana Habel, adikmu
itu? Jawabnya :
Aku tidak tahu,
apakah aku penjaga adikku?”
Kejadian 4 : 9
God
Bless You
No comments:
Post a Comment