Tuesday, June 14, 2022

(ArBer) Apakah kuantitas mempengaruhi kualitas perkataan?

 


Apakah kuantitas mempengaruhi kualitas perkataan?

 

Menurut penelitian dari para ahli perempuan mengeluarkan lebih banyak kata – kata dibandingkan kaum pria dalam setiap harinya.  Jadi tidaklah heran apabila kaum pria yang banyak bicara diibaratkan dengan seorang wanita.  Lalu apakah anda setuju jikalau ada pepetah yang mengatakan “semakin banyak bicara semakin banyak salah”?

Sebanarnya tidak ada korelasinya antara banyak bicara sama dengan banyak salah mengucapkan kata – kata.  Orang yang berbicara sedikit juga tetap berbahaya, jikalau perkataan yang keluar dari mulutnya bersumber dari hati serta pikirannya yang bebal.  Celakanya kata – kata yang keluar dari mulut bukan hanya bisa membawa dampak buruk bagi orang lain yang mendengarnya namun juga berdampak bagi si pengucap kata – kata tersebut.

Kitab Amsal banyak membahas tentang orang fasik ataupun bebal yang kerap tidak “menyaring” kata – kata yang diucapkan!  Kitab Amsal banyak membahas dampak buruk dari perkataan dari pada orang yang sembarangan berbicara, mereka diibarakan dengan orang bebal, orang fasik ataupun bahkan orang bodoh.  Lalu apakah kita juga termasuk orang – orang tersebut? Yang kerap kali mengucapkan kata – kata tak bermakna serta membawa dampak buruk bagi sesama maupun diri sendiri?

Kuantitas perkataan tidak ada hubungannya dengan kualitas perkataan! Yang menentukan kualitas perkataan adalah hati serta pikiran yang sesuai firman Tuhan!

 

“Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya

Bibirnya ada jerat bagi jiwanya”

 Amsal 18 : 7

God Bless You

No comments: