Apakah kuantitas mempengaruhi kualitas perkataan?
Menurut penelitian dari para ahli perempuan mengeluarkan
lebih banyak kata – kata dibandingkan kaum pria dalam setiap harinya. Jadi tidaklah heran apabila kaum pria yang
banyak bicara diibaratkan dengan seorang wanita. Lalu apakah anda setuju jikalau ada pepetah
yang mengatakan “semakin banyak bicara semakin banyak salah”?
Sebanarnya tidak ada korelasinya antara banyak bicara
sama dengan banyak salah mengucapkan kata – kata. Orang yang berbicara sedikit juga tetap
berbahaya, jikalau perkataan yang keluar dari mulutnya bersumber dari hati
serta pikirannya yang bebal. Celakanya
kata – kata yang keluar dari mulut bukan hanya bisa membawa dampak buruk bagi
orang lain yang mendengarnya namun juga berdampak bagi si pengucap kata – kata tersebut.
Kitab Amsal banyak membahas tentang orang fasik ataupun
bebal yang kerap tidak “menyaring” kata – kata yang diucapkan! Kitab Amsal banyak membahas dampak buruk dari
perkataan dari pada orang yang sembarangan berbicara, mereka diibarakan dengan
orang bebal, orang fasik ataupun bahkan orang bodoh. Lalu apakah kita juga termasuk orang – orang tersebut?
Yang kerap kali mengucapkan kata – kata tak bermakna serta membawa dampak buruk
bagi sesama maupun diri sendiri?
Kuantitas perkataan tidak ada hubungannya dengan kualitas
perkataan! Yang menentukan kualitas perkataan adalah hati serta pikiran yang
sesuai firman Tuhan!
“Orang bebal
dibinasakan oleh mulutnya
Bibirnya ada jerat
bagi jiwanya”
Amsal 18 : 7
God
Bless You
No comments:
Post a Comment