Menjadi juru damai
Apa yang dilakukan Presiden RI kita saat in patutlah diacungi
jempol. Negeri ini menganut politik luar
negeri “bebas aktif” dan juga “nonblok” alias netral. Jadi Indonesia tidak akan memihak pihak
tertentu dalam perselisihan mereka, namun tetap aktif mengupayakan perdamaian.
Fakta lapangan adalah banyak orang percaya yang masih
gagal menjadi “juru damai” antar sesama.
Ironisnya lagi terkadang orang percaya malahan memihak salah satu kubu
tertentu yang berselisih dengan “memanas – manasi” keadaan. Dibalik sipapun ya ng benar dan salah jikalau
terjadi pertikaian diantara dua kubu, alangkah baiknya kita harus tetap
bersikap netral.
Bukan hanya tidak memihak, orang percaya juga mengemban
tugas untuk menjadi pendamai antar pihak yang sedang berseteru. Memang tidak mudah menjadi juru damai, namun
demikian kita tetap harus meegang prinsip tersebut oleh karena dasar kasih
kepada sesama. Mengandalkan diri sendiri
tentulah tidak cukup untuk melaksanakan tugas tersebut, oleh karenanya kita
tetap butuh pertolongan Tuhan dan juga penyertaan Roh Kudus! Jadi tetap jadilah juru damai dan andalkan
selalu Sang Raja Damai!
Damai sejahtera memang datang dari Tuhan Allah, kitalah
yang harus mempertahankan anugerah damai tersebut dengan sesama kita!
“Ia harus menjauhi
yang jahat dan melakukan yang baik
Ia harus mencari
perdamaian
Dan berusaha
mendapatkannya”
1 Petrus
3 : 11
God
Bless You
No comments:
Post a Comment