Demi orang yang berpuasa
Gambar
di atas adalah cerita gurauan saja dan bukan kejadian sesungguhnya. Meskipun hanya guraun semata, namun tetap
saja hal tersebut adalah kritikan pedas kepada mereka yang berpuasa, namun juga
sengaja memarkan kegiatan ibadahnya dan bahkan menutut orang lain untuk “memaklumi”
keadaanya.
Penutupan
rumah makan sebenarnya tidak perlu terjadi apabila mereka yang berpuasa bisa
mengandalikan diri. Lagipula godaan
orang yang berpuasa bukan hanya datang dari makanan saja, tapi terlebih dari
banyaknya waktu yang terbuang sia – sia dan tidak dipakai untuk lebih dekat
dengan Tuhan. Yesus sendiri menegur
banyak pemuka agama yang menjalankan puasanya agar mendapat sanjungan dari
pihak lain. Mereka sengaja memberitahu
khalayak ramai apabila mereka sedang berpuasa.
Yesus
menyarankan agar mereka yang berpuasa harus bisa beradaptasi dengan keadaan
sekitarnya, sehingga sampai – sampai orang sekitarnya tidak tahu apabila ia
sedang berpuasa. Dengan demikian upah
yang besar dari Tuhan Allah sudah menunggunya.
Jadi apabila saat ini kita berpuasa menyambut kematian dan juga hari
kebangkitan- Nya, maka janganlah bermuka muram, ngantuk ataupun terlihat
lemas! Tetaplah bersemangat dan tetaplah
beraktivitas.
Kita
berpuasa bukan demi dipandang manusia namun demi dipandang Tuhan! jadi penilaian
Tuhanlah yang terpenting dan bukan manusia.
“Dan apabila kamu
berpuasa, janganlah muram mukamu
Seperti orang
munafik. Mereka mengubah air mukanya
Supaya orang melihat
bahwa mereka sedang berpuasa
Aku berkata
kepadamu; Sesungguhnya mereka sudah
Mendapatkan upahnya”
Matius 6 : 16
God
Bless You
No comments:
Post a Comment