Meluapkan amarah
Mengendalikan
kemarahan tidak mudah untuk dilakukan, namun mengendalikan sikap ketika marah sebenarnya
tidak sulit untuk diwujudkan. Kemampuan
seseorang untuk melupakan emosi biasanya lebih cepat dari pada meredakan emosi,
jadi diperlukan usaha yang keras sebelum amarah tersebut meledak, sebab jikalau
sudah amarah sudah meledak, maka akan sulit untuk diredakan.
Amarah
yang diluapkan sejenak memang akan melegakan pikiran dan juga hati
seseorang. Konsekuensi yang timbul
adalah kelegaan dalam hati. Kelegaan
dalam hati sendiri, memang bagus, namun nyatanya setelah amarah “dilepaskan”
maka selanjutnya akan membawa konsekuensi buruk terhadap orang disekitarnya.
Jadi kasarnya melepaskan amarah bisa saja mendatangkan ketenangan pribadi akan
tetapi mengorbankan ketenangan orang lain.
Siapa yang sabar serta bisa mengendalikan amarah dikatakan “lebiih dari pada seorang pahlawan”. Berusaha tetap tenang meskipun amarah dalam
hati dan pikiran adalah suatu perbuatan mulia, yang tentunya berdampak baik
bagi diri sendiri dan juga sesama. Hati
ini rasanya memang akan cukup sakit, namun percayalah kesakitan oleh karena
menahan amarah hanyalah sejenak, namun menghasilkan ketenangan serta kedamaian
yang berkepanjangan. Jadi cobalah tenang
dan kendalikanlah amarah, dan bukan sebaliknya malahan diri kita dikendalikan
amarah!
Meluapkan
amarah secara membabi buta tidak akan menghentikan amarah tersebut, namun hanya
akan memindahkan amarah tersebut ke pihak lain.
“Terhormatlah
seseorang, jika ia menjauhi perbantahan
Tetapi setiap orang
bodoh membiarkan amarahnya meledak”
Amsal 20 : 3
God
Bless You
No comments:
Post a Comment