Memperlakukan lawan dengan selayaknya!
Jiwa
sportifitas yang dimiliki pemain di atas, memang patut di tiru. Ke dua pemain
terkenal di duia sepak bola tersebut, terlihat saling menopang dan
membantu sama lain, meskipun dalam pertandingan tersebut ke danya adalah
lawan. Jadi pertandingan ataupun
kompetisi tetaplah berjalan, namun jiwa kebersamaan dan tolong menolong tetap
ada di hati mereka.
Wajar
saja jikalau seseorang ingin menang dari
orang lain dalam sebuah pertandingan.
Tentu hanya ada satu [emenang dalam setiap pertandingan ataupun kompetisi, namun jiwa sportifitas seseorang
biasanya terlihat ketika seseorang bisa merangkul ataupun menyemangati lawan
mereka. Dengan kata lain tetap “membumi”
ketika menang, dan tidak mengejek ataupun merendahlan lawan yang sudah
kalah. Bayangkanlah apa yang kan terjadi
pada lwan kita, seudah kecewa dengan kekalahan, dicemooh pula oleh pendukung
ataupun lawan.
Kitab
Amsal juga mencatatkan banyak pelajaran berharga dalam mengatur hubungan antar
sesama manusia. Salah satu yang dicatat
dalam firman Tuhan adalah agar sesama manusia harus mempunyai empati serta
simpati! Apapun keadaanya, baik diantara sesama kawan ataupun dengan lawan
sekalipun. Berbahagialah jikalau memang
kita mampu meraih impian kita, namun jangan lupa kita merangkul lawan kita
serta menguatkan semangatnya, agar bisa cepat bangkit dan tidak terlalu larut
dalam kesedihan berkepanjangan.
Lawan
kita juga berhak dirangkul dan ditolong!
“Jangan bersukacita
kalau musuhmu jatuh
Jangan hatimu beria –
ria kalau ia terpelosok
Supaya TUHAN tidak
melihatnya dan menganggapnya jahat
Lalu memalingkan
murkanya dari pada orang itu”
Amsal 24 : 17 - 18
God
Bless You
No comments:
Post a Comment