Pentingnya pengalaman pribadi bersama Tuhan
Ayub
adalah orang saleh, akan tetapi iman
yang dimilikinya belum teruju sepenuhnya sampai Tuhan mengijinkan Iblis
mencobainya. Secara ibadah dan
kelakuannya, Ayub bisa dikatakan adalah orang yang benar dan Salah, namun
secara pengalaman iman, apakah Ayub mempunyai pengalaman iman yang sejati
antara dirinya dengan Tuhan yang amat dihormati serta dikasihinya?
Akhir
cerita dari kitab Ayub menyajikan sebuah fakta baru, bahwa Ayub yang begitu
taat dan setai pada Tuhan, selama ini hanya mendengar Tuhan dari sesamanya,
namun dia sendiri belum mengalami Tuhan ataupun benar – benar mengenal Tuhan
secara Pribadi. Kesempatan ujian yang dia
terima itulah yang akhirnya Tuhan pakai untuk “mengenalkan” kasih serta kuasa-
Nya secara intim kepada Ayub. Ayubpun
kemudian mengakui bahwa akhirnya dia bisa juga mengenal serta mengalami kasih
Tuhan secara personal dan intim dengan Tuhan yang selama ini dia kenal hanya
melalui kata – kata sesamanya.
Kita
juga bisa jadi saat ini sama seperti Ayub, kita mengenal Tuhan hanya dari
pendeta, orang tua, guru ataupun dari Injjil saja. Kita belum pernah mengalami sensasi hubungan
secara intim langsung dengan Dia Yang Maha pengasih. Jadi carilah waktu untuk mengenal lebih dalam
lagi dengan- Nya! Bukahlah hati dan
pikiran agar Tuhan bisa mengkoreksinya!
Satu yang pasti janganlah mengeluh oleh katrena pergumulan hidup, sebab
bisa jadi itulah kesemptan kta untuk dapat memandang Tuhan serta mengalami- Nya
secara nyata dalam hidup kita!
Kedewasaan
iman dapat diraih bukan hanya dengan pengetahuan akan firman Tuhan, dan juga
ketaaatan pada tata cara peribatan saja, namunm juga Pengalaman pribadi dengan
Tuhan!
“Hanya dari orang
saja aku menengar tentang Engkau
Tetapi sekarang
mataku sendiri
Memandang Engkau”
Ayub 42 : 5
God
Bless You
No comments:
Post a Comment