Seharusnya sudah cukup!
Korupsi
di kalangan aparatur negara bukanlah sesuatu yang baru lagi. aparatur sipil negara yang notabennya digaji
oleh negara melalui uang rakyat, seharusnya mengabdikan diri kepada negara dan
trakyat, namun kenyataanya mereka malah “menipu” negara demi kepentingan
pribadi atau golongan mereka.
Negara
sebenarnya telah mengantisipasi budaya korupsi dilingkungan aparatur sipil
negara, namun apa daya, gaji serta tunjangan yang dinaikkan berkali – kalipun tidak
membuat mereka dapat menahan nafsu menapat lebih dengan memanfaatkan posisi
mereka. Jadi tidaklah heran dari
aparatur sipil negara yang tertinggi samapi yang terendah semuanya pernah atau
setidaknya pernah mencoba untuk mendapatkan uang lebih dari posisi mereka.
Hal
seperti itu bukanlah seuatu yang baru, bahkan dalam jaman Yohanes pembabtis,
banyak tentara yang juga adalah pengabdi negara menanyakan bagimana agar dapat
masuk dalam kerajaan Sorga kepadanya.
Jawabanya ternyata cukup sederhana yaitu bisa merasa cukup saja. Denagn merasa cukup serta dipenuhi syukur,
maka seseorang tidak akan mudah tertarik dengan pendapatan “lebih” yang bisa
dihasilkan dari posisi mereka. Tanpa
merasa cukup, maka seseorang akan terus melakukan apa saja agar bisa
mendapatkan lebih. Jadi sudahkan anda
merasa cukup dengan rejeki Tuhan kepada anda saat ini?
Semakin
kita merasa kurang, maka akan semakin banyak timbul ide – ide jahat yang
mendatangkan dosa!
“Dan prajurit –
prajurit itu bertanya juga kepadanya:
Dan kami, apakah yang
harus kami perbuat?
Jawab Yohanes kepada
mereka: Jangan merampas
Dan jangan memeras
dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu”
Lukas 3 : 14
God Bless You
No comments:
Post a Comment