Bertahan meski dicemooh.
Pergumulan
Ayub sebenarnya bukan hanya terbatas dalam pergumulan dalam hal fisik, namun
juga pergumulan psikis. Bukan hanya
istri yang meninggalkan dirinya, bahkan sampai teman – temannyapun yang
kelihatannya mau meberikan semangat malahan ikutan menyalahkannya.
Bayangkan
apabila teman – teman kita bersepakat menyalahkan kita. Tentu kita merasa menjadi orang paling sial
di dunia ini oleh karena penolakan dari “circle”
kehidupan kita sehari – hari. Dalam kasus – kasus teretntu bahkan ada orang
yang memilih mengakhiri hidupnya oleh karena ditolak oleh kelompoknya
sendiri. Sungguh pergumulan mental yang
termat berat jikalau kiat tidak diterima kelompok kita yang terbiasa
menghabiskan serta melakukan segala hal bersama.
Ayub
yang merasakan hal seperti itu, tidak lantas menyerah terhadap keadaan apalagi
menyerah untuk hidup. Ayub malahan
justru mengarahkan pandangan kepada Tuhan Allah. Ayub mengesampingkan segala cemoohan dan tuduhan
dari teman – temannya, dan memilih untuk mebgadukan pergumulannya dengan
sungguh – sungguh kepada Tuhan Allah!
Ayub sudah memberikan teladan yang baik bagi kita semua, ketika sesama
kita menolak serta mencemooh kita! Jadi tidak
perlulah lagi kita berfokus kepada orang – orang yang mencemooh kita lagi,
namun berfokus kepada Tuhan Allah yang pasti membela perkara orang – orang benar!
Anda
belum tentu bersalah di hadapan Tuhan, meskipun orang – orang menilai anda
salah! Jadi fokuslah dahulu kepada Tuhan
Allah yang Maha tahu!
“Sekalipun aku
dicemooh oleh shabat – sahabatku
Namun ke arah Allah
mataku
Mengadah sambil
menangis”
Ayub 16 : 20
God
Bless You
No comments:
Post a Comment