Berbeda boleh, tapi jangan menjadi batu sandungan!
Anak
– anak terang memang harus beda sendiri dengan kebanyakan orang duniawi. Terkadang perbedaan tersebut dapat terlihat
jelas, sehingga timbul banyak perdebatan ataupun pertentangan oleh karena “beda”
sendiri tersebut.
Rasul
Paulus juga sadar bahwa pengikut Kristus wajib untuk beda sendiri, meskipun
demikian janganlah sengaja menjadi sandungan terhadap sesama. Menjadi batu sandungan yang dimaksud adalah
sengaja memperlihatkan perbedaan tersebut sehingga berdampak tidak baik dalam
lingkungan sosial kita. Dampak tidak
baik dalam pergaulan di masayarakat nantinya bukannya hanya akan membuat banyak
orang ingin mengenal Tuhan malahan sebaliknya.
Anak
– anak Tuhan memang tidaklah boleh sama dengan orang dunia yang belum mengenal
Tuhan, namun demikian kita juga diharapkan untuk bisa memenangkan mereka. Apabila degan pernedaan yang kita tunjukkan
bisa memenangkan mereka dan tidak menjadi batu sandungan, maka itulah yang kita
kerjakan, namun jikalau sebaliknya, maka alangkah baiknya kita menjadi “sama”
dengan mereka. Sama dalam artian kita
melebur dalam eprgaulan sosial bersama mereka, namun tetap memegang prinsip
iman kita! Sehingga mereka yang merasa kita
berbeda, malahan akam tertarik mengenal kita serta iman kita kepada Yesus
Kristus
Jikalau
kita berbeda, namun tetap mau menerima perbedaan disekitar kita, maka akan
terbuka peluang besar untuk memenangkan banyak jiwa!
“Karena itu apabila
makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku
Aku untuk
selama-lamanya tidak mau makan daging lagi
Supaya jangan menjadi
batu sandungan bagi saudaraku”
1 Korintus 8 : 13
God
Bless You
No comments:
Post a Comment