Seperti memegang telinga anjing
Anjing
peliharaan di dalam rumah kita saja, belum tentu diam saja ketika telinganya
kita pegang, apalagikah anjing yang berlalu di jalanan. Anjing yang sembarangan kita pegang akan
mudah merasa terancam apalagi bagian yang akan kita sentuh berada di sekitar
area kepalanya. Hal ini cukup wajar oeh
karena insting mereka yang merasa terancam jikalau belum mengenal betul manusia
yang akan menyentuhnya.
Ktab
Amsal juga berbicara akan hal yang sama dengan itu apabila seorang ikut campur
ke dalam pertengkaran sesamanya. Pihak –
pihak yang bertengkar tidak akan menjadi lebih baik jikalau ada pihak ke – tiga
yang ikut campur akan urusan mereka. Kecuali
memang diantara mereka yang bertengkar menginginkan mediasi dari pihak lain
yang disetujui bersama.
Kepudilian
kita terhadap sesama yang sedang bertengkar memang baik adanya, namun semuanya
itu juga tergantung oleh ketepatan kita dalam bertindak. Waktu yang tidak tepat ketika kita berusaha
membantu pihak yang bertikai sama saja dengan memperparah keadaan. Jadi alangkah baiknya kita harus menahan diri
untuk bertindak atau dalam mencampuri urusan pihak lain yang sedang
bertikai. Mintalah hikmat Tuhan terlebih
dahulu ketika hendak memberikan nasihta, atau masukan! Yang jelas jangan
sengaja memberikan nasihat sebelum dimintai pendapatnya!
Pertengkaran
orang lain bisa didamaikan oleh pihak ke tiga, namun bisa juga diperparah pihak
ke tiga! Jadi berhati – hatilah ketika
hendak menjadi pihak ke- tiga!
“Orang yang ikut
campur dalam pertengkarang orang lain
Adalah seperti orang
yang menangkap
Telinga anjing yang
berlalu”
Amsal 26 : 17
God Bless You
No comments:
Post a Comment