Menyalahkan agar tidak disalahkan
Perselisihana
terjadi ketika Tuhan menegur manusia mengenai buah yang dilarang- Nya untuk dim
makan. Manusia menyalahkan isterinya dan
kemudian diikuti sang isteri yang menyalahkan ular. Padahal di awal mereka bersama – sama menikmati
buah tersebut, namun kemudia manusia saling menyalahkan.
Tidak
ada manusia yang mau disalahkan, meskipun itu sifat buruk namun yang lebih
buruk lagi adalah manusia yang menyalahkan pihak lain agar dirinya tidak
disalahkan. Tuhan Allah mengetahui apa
yang diperbuat hawa apalagi si ular jahat, namun demikian tetap IA menanyakan
pertama kali kepada manusia ciptaan pertama yaitu Adam. Bisa jadi Tuhan ingin mengetahui reaksi Adam,
dan kemudian ternyata reaksinya adalah hal yang tidak menyenangkan hati- Nya,
yaitu merasa tidak bersalah.
Bukan
saja Adam, kita juga kerap kali menyalahkan apapun selain diri kita yang bisa
kita salahkan. Kita menyalahkan orang
lain, lingkungan, keadaan atau juga bahkan menyalahkan Tuhan Allah itu
sendiri. Belajarlah mulai saat ini untuk
hidup jujur dan mengakui segala kesalahan kita!
Dan jikalau kita tidak bersalahpun, maka tetap harus menunjukkan sikap
yang benar sesuai dengan firman Tuhan. Sama
seperti ketika Yusuf dikorbankan saudara dan juga bahkan tuannya, ia tetap tidak
mempersalahkan mereka bahkan menyerahkan semuanya menurut kehendak yang Maha
kuasa!
Jangan
mencoba membebaskan kesalahamu dengan mempersalahkan pihak lain!
“Manusia itu menjawab
: perempuan yang Kautempatkan di sisiku
Dialah yang
memberikan buah pohon itu kepadaku maka kumakan”
Kejadian 3 : 12
God Bless You
No comments:
Post a Comment