Sunday, March 23, 2025

(ArBer)Berani melewati celah yang sempit?

 


Berani melewati celah yang sempit?

 

Tidak ada yang suka untuk melewati celah sempit seperti gambar di atas.  Ada resiko yang harus diambil apabila kita hendak melewati sebuah celah sempit, entah itu kita akan terluka oleh karena celah tersebit, atau juga terhimpit sampai kehabisan oksigen, yang jelas kita semua hendaknya menghindari melewati sebuah celah sempit.

Berbeda ceritanya jikalau memang justru jalan yang banyak dihindari di dalam dunia ini ternyata adalah jalan yang benar menurut Tuhan Yesus Kristus.  Untuk bisa sampai kepada- Nya kita dikatakan harus melewati celah yang sempit yang tidak banyak orang akan memilihnya oleh karenan mengandung resiko penderitaan secara jasmani.  Kebanyakan orang memilih jalan terbuka lebar yang tidak menyakitkan tubuh jasmaniah mereka, namun itulah yang menuju jalan kebinasaan.

Orang percaya tentu harus mengambil resiko penderitaan jasmani jikalau hendak berjalan ke arah yang benar sesuai kehendak- Nya!  Kita tidak bisa memilih segala sesuatu yang serba menyenangkan dan sama seperti orang – orang duniawi, namun hendak menuju kepada Tuhan Allah Bapa!  Kita harus menderita dan memikul salib agar bisa menuju sukacita abadi bersama dengan- Nya!  Jadi sudah siapkah kita terluka ataupun terhimpit? Sudah siapkah kita masuk dari celah kecil tersebut yang berujung sukacita abadi?

Tidak semua orang berani ambil resiko untuk masuk memlaui jalan ataupun celah yang sempit, meskipun mengetahui jalan tersebut berujung kepada kehidupan sejati!

 

“Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan

Yang menuju kepada kehidupan

Dan sedikit orang yang mendapatinya”

Matius 7 : 14

 

God Bless You

No comments: